Berita

Seorang personel militer Thailand memeriksa tas seorang warga negara Myanmar setelah ia menyeberang ke Thailand, di pos pemeriksaan perbatasan Tak di distrik Mae Sot Thailand pada Kamis, 11 April 2024/Net

Dunia

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

KAMIS, 11 APRIL 2024 | 19:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bentrokan berhari-hari di perbatasan Myawaddy, Myanmar diklaim berhasil dimenangkan oleh kelompok pemberontak anti-junta.

Juru bicara para militan yang tergabung dalam Persatuan Nasional Karen (KNU), Padoh Saw Taw Nee pada Kamis (11/4) mengatakan pasukan junta yang ditempatkan di Myawaddy telah ditarik mundur setelah mengalami kekalahan.

"Sekitar 200 tentara telah mundur ke jembatan yang menghubungkan Myawaddy ke kota perbatasan Thailand, Mae Sot," ungkapnya, seperti dimuat AFP.

Setelah mengalahkan pasukan junta, Saw Naw Tee mengatakan kelompok perlawanan berencana membentuk pemerintahan mereka sendiri di Myawaddy.

Pertarungan di sekitar Myawaddy telah berlangsung selama berhari-hari.

Sejak tanggal 5 April, Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA), sayap militer KNU dan sekutunya telah merebut pos-pos dan pangkalan militer di pinggiran Myawaddy.

Seorang pejabat perbatasan Thailand mengatakan bahwa kota Myawaddy telah jatuh di tangan KNU sejak Rabu malam (10/4).

Video yang dibagikan oleh Reuters menunjukkan warga Myanmar melintasi perbatasan ke Thailand untuk menyelamatkan diri dari dampak pertempuran.  

Laporan lain juga menunjukkan bahwa militer Thailand telah memperketat patroli perbatasan untuk mengantisipasi risiko perluasan konflik lintas batas.

Myanmar telah terjerumus ke dalam perang saudara yang menghancurkan setelah militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada Februari 2021, menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis Aung San Suu Kyi, dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi.

Junta semakin melancarkan serangan brutal terhadap rakyat Myanmar saat mereka berjuang untuk mempertahankan kekuasaan.

Gerakan perlawanan bersenjata berskala nasional, yang mencakup banyak tentara pemberontak etnis yang kuat seperti KNU, kini menjadi ancaman nyata bagi junta.

Terdapat kekhawatiran di kalangan pejuang perlawanan dan penduduk di Myawaddy bahwa militer akan melancarkan serangan udara ke kota tersebut, seperti yang telah dilakukan di wilayah lain yang telah kehilangan kendali.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya