Berita

Presiden Joko Widodo/Rep

Politik

Faksi Pengkritik Jokowi Menguat, Perpecahan di PDIP Semakin Nyata?

SENIN, 08 APRIL 2024 | 21:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo masih terus dihujani kritik dari satu faksi di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Muncul pertanyaan, apakah mungkin ingternal partai berlogo moncong putih itu terpecah belah?

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos mengamati, sejumlah elite PDIP telah menampakkan wajah sebagia pengkritik Presiden Jokowi, seperti Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Tetapi di sisi yang lain, dia memandang masih ada faksi yang pro Jokowi pasca penetapan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yakni Ketua DPP PDIP yang juga putri Presiden kelima RI sekligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.


"Terlihat dari sikap Puan dan Hasto yang cukup kontras. Puan cenderung lebih menerima, sementara Hasto sangat antagonis," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/4).

Pengamat politik lulusan S2 Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memperhatikan, dalam beberapa kali kesempatan Puan menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar menerima hasil Pilpres maupun Pemilu 2024.

Sementara di sisi yang lain, Hasto justru menyampaikan narasi dugaan kecurangan dalam Pilpres maupun Pemilu 2024, sebagai bentuk kritik terhadap Jokowi yang diduga cawe-cawe urusan parpol dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).

"Manuver politik Hasto menyerang Jokowi, tentu punya dasar dan tujuan politik. Saya menduga dasarnya karena di internal partai terbagi 2 faksi dalam menyikapi hasil Pilpres 2024 yang memenangkan Prabowo-Gibran," tuturnya.

"Artinya bisa saja semua isu dan penggiringan opini dari Hasto hendak menegasikan sikap Puan yg sebaliknya lebih menerima terkait relasi dengan Presiden Jokowi, Prabowo-Gibran dan hasil Pilpres," demikian sosok yang kerap disapa Biran itu menambahkan.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya