Berita

UNESCO/Net

Dunia

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idulfitri dan Iduladha Sebagai Hari Besar Keagamaan

MINGGU, 07 APRIL 2024 | 16:24 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Usulan Indonesia agar Idulfitri dan Iduladha diakui sebagai hari raya keagamaan, telah mendapat persetujuan dari Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Mengutip laporan Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu (7/4), keputusan UNESCO diambil setelah mendapat dukungan dari 30 negara co-sponsor.

Pengakuan terhadap Idulfitri dan Iduladha diumumkan pada Rapat Dewan Eksekutif UNESCO ke-219 di Markas Besar UNESCO di Paris, Perancis pada 27 Maret lalu.


"Usulan ini merupakan bagian dari upaya diplomasi Indonesia untuk mendorong toleransi antar agama serta keberagaman budaya dan agama di UNESCO," bunyi laporan Kemlu RI.

Pengakuan resmi dari organisasi internasional seperti UNESCO akan meningkatkan pemahaman global tentang nilai-nilai budaya dan agama serta meningkatkan status dan citra perayaan keagamaan tersebut di mata dunia.

Pengakuan UNESCO terhadap Idulfitri dan Iduladha memiliki arti penting bagi Indonesia, khususnya sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

"Penunjukan ini akan memperkuat profil Indonesia di kancah internasional, menegaskan nilai-nilai penting yang dijunjung Indonesia seperti keberagaman, solidaritas, persatuan, dan kebersamaan," tambah laporan tersebut.

Dalam konteks meningkatnya sentimen Islamofobia, peringatan Idulfitri dan Iduladha juga berperan penting dalam mendorong toleransi dan dialog antar agama serta berkontribusi positif dalam upaya menciptakan perdamaian.

Keputusan tersebut juga akan mengubah jadwal dan agenda UNESCO, sehingga menjamin tidak akan ada pertemuan resmi yang dijadwalkan pada tanggal yang sama dengan Idulfitri dan Iduladha.

Sebelumnya, belum ada resolusi atau keputusan resmi UNESCO yang mengakui pentingnya kedua hari raya tersebut, sehingga masih ada pertemuan UNESCO yang diadakan pada hari yang sama dengan Idulfitri dan Iduladha, seperti yang terjadi pada tahun 2023, dimana Sidang Luar Biasa Kelima General Conference diselenggarakan bertepatan dengan Iduladha.

Proposal ini dimulai pada awal tahun 2024 dan akan dibahas pada Majelis Umum UNESCO ke-42 untuk diadopsi dan diterapkan oleh entitas antar pemerintah UNESCO selain Dewan Eksekutif.

Negara-negara yang mendukung dan ikut mensponsori proposal Indonesia antara lain: Aljazair, Azerbaijan, Bangladesh, Brunei Darussalam, Tiongkok, Kolombia, Pantai Gading, Djibouti, Mesir, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Mauritania, Maroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Palestina, Filipina, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Tunisia, Turki, UEA, dan Yaman.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya