Berita

Representative Image/Net

Dunia

Pasukan Udara Rusia Serang Dua Pangkalan Kubu Militan di Suriah

SABTU, 06 APRIL 2024 | 21:01 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pasukan Dirgantara Rusia dilaporkan telah melancarkan serangan terhadap kubu militan yang telah keluar dari wilayah Al-Tanf di Suriah.

Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia terhadap Pihak-Pihak Berlawanan di Suriah, Mayor Jenderal Yury Popov, mengatakan bahwa Rusia telah menghancurkan dua pangkalan militan yang bersembunyi di daerah pegunungan.

“Serangan Pasukan Dirgantara Rusia telah menghancurkan dua pangkalan militan yang telah meninggalkan daerah Al-Tanf dan bersembunyi di daerah pegunungan yang sulit dijangkau yaitu di Amour Range di provinsi Homs dan al-Bishri di provinsi Deir ez-Zor," katanya dalam keterangan yang dikutip Mehr News, Sabtu (6/4).

Adapun tindakan tersebut dipicu oleh serangkaian pelanggaran protokol dekonfliksi yang dilakukan oleh drone koalisi kontraterorisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat pada 9 Desember 2019.

Drone tersebut dilaporkan melakukan tujuh kali pelanggaran dan sembilan serangan tanpa izin di wilayah udara Suriah, termasuk penggunaan jet tempur F-15, pesawat serang A-10 Thunderbolt, dan pesawat intelijen MC-12W.

Selain itu, situasi di zona de-eskalasi Idlib juga tetap memprihatinkan. Dalam 24 jam terakhir, kelompok teroris telah melancarkan lima serangan penembakan terhadap pasukan pemerintah Suriah di wilayah tersebut, yang menyebabkan seorang tentara Suriah tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka.

Perjanjian yang disepakati pada tahun 2017 oleh Iran, Rusia, dan Turki menetapkan adanya empat zona aman di Suriah.

Namun, hingga saat ini, wilayah keempat yang mencakup sebagian besar provinsi Idlib, Latakia, Hama, dan Aleppo masih berada di bawah kendali kelompok teroris dan musuh-musuh rezim.

Pada akhir musim panas 2018 lalu, para pemimpin Rusia dan Turki sendiri telah mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana kedua negara itu berjanju untuk memberantas atau melucuti senjata kelompok teroris yang berbasis di wilayah Idlib tanpa memerlukan pertumpahan darah.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya