Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Warga Asia Tenggara Lebih Pilih China daripada Amerika Serikat, Kenapa?

JUMAT, 05 APRIL 2024 | 18:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah survei yang dirilis ISEAS-Yusof Ishak Institute, melaporkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Asia Tenggara lebih memilih China daripada Amerika Serikat dalam hal keselarasan regional.

Survei berjudul "Keadaan Asia Tenggara 2024" yang dikutip redaksi pada Jumat (5/4), menyebut 50,5 persen responden memilih China 49,5 persen memilih AS.

Dijelaskan bahwa survei itu dilakukan terhadap 1.994 responden dari kalangan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat sipil, dan media dilakukan antara tanggal 3 Januari hingga 23 Februari.

Ini merupakan pertama kalinya China mengalahkan AS dalam survei tahunan, dimana tahun lalu hanya 38,9 persen responden yang lebih memilih China sementara 61,1 persen lebih menyukai AS.

"Hal ini menunjukkan semakin besarnya pengaruh Beijing di kawasan ini, lebih dari separuh masyarakat Asia Tenggara kini lebih memilih berpihak pada China dan bukan AS jika dipaksa untuk memihak," demikian isi survei tersebut.

Di antara 10 negara ASEAN, Malaysia menjadi negara yang masyarakatnya mendukung kuat China dengan 75,1 persen.

Indonesia berada di peringkat kedua dengan persentase 73,2 persen dan Laos di urutan ketiga dengan 70,6 persen.

Inisiatif infrastruktur Belt and Road (BRI) China dan hubungan dagang yang kuat diduga memberikan dampak positif pada kedua negara tersebut.

Selain itu di bidang ekonomi, 59,9 persen responden memilih China sebagai kekuatan ekonomi paling berpengaruh di kawasan, juga mengalahkan AS.

Di sisi lain, setengah dari responden menunjukkan ketidakpercayaan terhadap China, dengan 45,5 persen mengaku khawatir Beijing menggunakan kekuatan ekonomi dan militer untuk mengancam kedaulatan negara Asia Tenggara.

Vietnam menunjukkan tingkat kekhawatiran tertinggi di kalangan responden sebesar 87,7 persen, diikuti oleh Myanmar sebesar 87,6 persen.

Sementara Thailand dan Filipina juga menunjukkan kekhawatiran, masing-masing sebesar 80,3 persen dan 75,8 persen.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tarik Wisatawan Lewat Jelajah Wisata Religi di Jakarta

Minggu, 09 Maret 2025 | 15:07

Arief Poyuono Prediksi PSI Bubar 2029

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:49

Manuver Tak Biasa, Rusia Manfaatkan Jalur Pipa Gas Tua dalam Perang Ukraina

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:43

Jubir Militer Israel Daniel Hagari Gagal Naik Jabatan hingga Dipecat

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:25

Partai Buruh Bakal Gelar Aksi Lima Hari di Pabrik Sritex

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:20

Bertepatan Ramadan, Tom Lembong: Rabu Abu Tahun Ini Ekstra Spesial

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:08

Menteri KP dan Gubernur Jakarta Sambut Sekjen Partai Komunis Vietnam

Minggu, 09 Maret 2025 | 14:04

Ceramah di Masjid ITB, Anies Ajak Generasi Muda Tetap Kritis

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:58

Masyarakat Pesisir Rugi Besar Akibat Kasus Pagar Laut

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:40

Kerry Riza Jadi Tumbal Riza Chalid

Minggu, 09 Maret 2025 | 12:58

Selengkapnya