Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Laba Perusahaan Batu Bara Milik Bakrie Anjlok 97 Persen

SELASA, 02 APRIL 2024 | 14:32 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan sektor energi dan pertambangan besar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Group Bakrie, telah membukukan laba bersih sebesar 10,9 juta dolar AS atau senilai Rp173,33 miliar pada 2023.

Menurut laporan keuangan yang dirilis pada Senin (1/4) di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih BUMI itu anjlok hingga 97,9 persen, dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai 525,27 juta dolar AS (Rp8,3 triliun).

Penurunan laba ini terjadi seiring dengan penurunan pendapatan bruto perusahaan sebesar 22,9 persen menjadi 6,54 miliar dolar AS dari 8,53 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya.

Kondisi pasar yang menurun dan penurunan harga batu bara sebesar 33 persen (year-over-year) disebut menjadi faktor utama penyebab penurunan pendapatan perusahaan tersebut, di mana harga rata-rata batu bara juga turun drastis dari 121 dolar AS per ton menjadi 81,3 dolar AS per ton  pada tahun 2022.

Tidak hanya itu, tingginya harga bahan bakar juga memberikan tekanan tambahan terhadap kinerja BUMI.

Sehingga perusahaan mencatat bahwa EBITDA atau nilai pendapatan mereka sebelum dikurangi pajak dan sebagainya tercatat turun tajam menjadi 302,5 juta dolar AS pada tahun 2023 dari 1.238,6 juta dolar AS pada tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh tingginya royalti, pajak, DMO, rasio strip, dan biaya bahan bakar.

"Sekitar 40 persen pendapatan dibayarkan untuk royalti, pajak dan subsidi yang secara signifikan mempengaruhi likuiditas dan marjin," bunyi laporan keuangan perusahaan.

Menanggapi penurunan tersebut, BUMI telah melakukan efisiensi biaya di mana beban usaha turun 30,8 persen dari 338,3 juta dolar AS pada 2022, menjadi 234 juta dolar AS pada 2023.

"BUMI berhasil melakukan kemajuan pada proyek hilirisasi dengan menggandeng mitra dari luar negeri dan dalam tahap diskusi dengan pemerintah untuk mencapai kesepakatan dalam proyek ini dan proyek non-batu bara lainnya," bunyi laporan tersebut.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya