Berita

Kaukus Muda Indonesia (KMI) suarakan menolak hak angket melalui aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Senin (1/4)/Ist

Politik

KMI Bagikan Takjil di Bundaran HI sambil Suarakan Tolak Hak Angket

SENIN, 01 APRIL 2024 | 21:34 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Usulan hak angket DPR RI yang digaungkan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan mendapat penolakan dari sejumlah organisasi, di antaranya Kaukus Muda Indonesia (KMI).

Penolakan tersebut disampaikan KMI melalui aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) disertai pemberian karangan bunga dan takjil kepada pengendara yang melintas, Senin (1/4).

"Kami dengan tegas menolak penggunaan hak angket DPR RI untuk Pilpres 2024, karena hak angket bukan untuk penyelesaian hukum kepemiluan melainkan penyelesaian secara politik," kata Koordinator Aksi KMI Fendy kepada wartawan.

Fendy mengatakan, penggunaan hak angket akan menimbulkan kegaduhan politik baru yang membuat iklim politik menjadi tidak kondusif serta melukai hati rakyat yang saat ini membutuhkan kedamaian dan kenyamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara usai gelaran pemilu.

KMI berpandangan bahwa rakyat saat ini tidak membutuhkan hak angket DPR melainkan membutuhkan hak-haknya sebagai warga negara terpenuhi, seperti kebutuhan pangan, pekerjaan, dan meningkatkan daya beli agar hidup lebih sejahtera dan terjamin.

"Pemaksaan kehendak penggunaan hak angket sangat aneh dan sarat dengan kepentingan politik dari parpol-parpol yang mengusungnya sekaligus mencerminkan sikap tidak demokratis, karena tidak menghargai kedaulatan rakyat yang telah disalurkan melalui Pemilu 2024 lalu," kata Fendy.

Menurutnya, sengketa hasil Pilpres 2024 seharusnya diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi (MK) bukan DPR, sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang ada, baik UU Pemilu maupun UU MK. Apalagi, saat ini sedang berlangsung sidang gugatan paslon 01 dan 03 di MK.

"Kami berharap paslon 01 dan paslon 03 beserta partai koalisi pengusungnya agar bersikap dewasa untuk menerima kekalahan dalam Pilpres 2024," pungkas Fendy.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya