Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Persediaan Produk Industri Pengolahan Terserap Optimal, IKI Meningkat ke Level 53

SABTU, 30 MARET 2024 | 07:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Momen Ramadan dan Idulfitri memicu peningkatan permintaan konsumsi masyarakat yang menjadi pendorong peningkatan produksi.

Kementerian Perindustrian melaporkan bahwa Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2024 mencapai 53,05. Angka ini meningkat sebesar 0,49 poin dibandingkan Februari 2024 yang tercatat sebesar 52,56.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, kenaikan nilai IKI pada Maret dipengaruhi oleh peningkatan nilai IKI pada variabel persediaan produk dan pesanan. Untuk nilai IKI variabel persediaan produk, dilaporkan meningkat 1,35 poin atau mengalami ekspansi tinggi sebesar 55,63.

Ini merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis pada bulan November 2022, menurut Febri.

“Kondisi ini menunjukkan produk industri pengolahan terserap optimal di pasar terutama pasar domestik," ujar Febri dalam keterangan yang dikutip dari Sabtu (30/3).

Febri menambahkan bahwa momen Ramadan merupakan salah satu pendorong penyerapan produk industri dengan optimal, mengingat sejak awal tahun 2024 ketidakstabilan kondisi perekonomian global menekan pesanan dan produksi industri pengolahan Indonesia.

Nilai IKI variabel pesanan baru juga mengalami peningkatan ekspansi sebesar 1,11 poin menjadi 54,25. Mulai stabilnya kondisi Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai mitra utama diduga mendorong pesanan mengalami peningkatan.  

Namun, berbeda dengan nilai IKI kedua variabel lainnya, variabel produksi justru mengalami penurunan sebesar 1,12 poin atau menjadi kontraksi pada level 49,33, pertama kali terjadi sejak IKI dirilis.

Hal ini diduga terjadi karena keputusan produsen untuk menghabiskan persediaan produk yang menumpuk sejak akhir tahun 2023.

Berdasarkan subsektornya, peningkatan nilai IKI pada Maret dipengaruhi oleh peningkatan nilai IKI pada 15 subsektor industri pengolahan, serta adanya 4 (empat) subsektor yang berubah level menjadi ekspansi.

Keempat subsektor tersebut adalah subsektor industri komputer, barang elektronik dan optik; industri peralatan listrik; industri alat angkutan lainnya; dan industri pengolahan lainnya.

“Dengan demikian, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi menjadi 21 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB tahun 2023 sebesar 96,20 persen. Adapun subsektor yang mengalami kontraksi adalah subsektor industri tekstil dan industri kayu, barang kayu dan gabus,” jelas Febri.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya