Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Visa Tambahkan Alat AI Baru untuk Cegah Penipuan Transaksi Digital

KAMIS, 28 MARET 2024 | 12:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi meningkatkan keamanan transaksi pelanggan, raksasa kartu kredit Visa telah menambahkan tiga alat pencegahan penipuan baru yang didukung AI ke dalam rangkaian produknya.

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (28/3), di antara alat-alat baru tersebut, yang tersedia bagi klien mulai paruh pertama tahun ini, adalah alat yang memperluas teknologi kecerdasan buatan Visa saat ini yang membantu mendeteksi dan memblokir penipuan dalam transaksi digital tanpa kartu kredit.

"Yang lainnya akan digunakan dalam pembayaran akun-ke-rekening secara real-time,"  kata Visa dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini juga berencana untuk membuka produk Visa Advanced Authorization dan Visa Risk Manager yang sudah ada untuk pembayaran yang tidak menggunakan kartu Visa.

“Fokus untuk mengusir pelaku kejahatan keluar dari ekosistem sangatlah penting,” kata Antony Cahill, kepala global layanan nilai tambah Visa, dalam sebuah wawancara.

Visa mengatakan pihaknya berhasil membantu memblokir aktivitas penipuan senilai 40 miliar dolar AS tahun lalu, hampir dua kali lipat total dalam 12 bulan sebelumnya.  

Pada Oktober 2023, perusahaan tersebut mengumumkan rencana investasi senilai 100 juta dolar AS di perusahaan-perusahaan yang berfokus pada AI generatif, menargetkan usaha-usaha yang berpotensi membentuk cara perdagangan dilakukan di masa depan.

Perusahaan ini bukan satu-satunya perusahaan yang menggunakan AI untuk membantu upaya deteksi penipuan dan memangkas biaya.  

Saingannya, Mastercard, menjual alat pendeteksi risiko bertenaga AI untuk membantu bank mengenali secara lebih efektif jika pelanggan mereka mencoba mengirim uang ke penipu.

Raksasa keuangan lainnya, Paypal, mengatakan pada bulan Januari bahwa produk Venmo-nya akan menggunakan AI untuk memberikan konsumen pengalaman belanja online yang lebih personal.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya