Berita

Robot bernama Theo sedang memeriksa ladang tulip untuk mencari bunga yang sakit di ladang di Noordwijkerhout, Belanda, Selasa, 19 Maret 2024/Net.

Tekno

Petani Tulip Belanda Pekerjakan Robot AI untuk Merawat Ladang

SABTU, 23 MARET 2024 | 14:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para petani tulip di Belanda kini dipermudah merawat ladang dengan kehadiran robot AI bernama Theo yang bertugas mencari bunga yang dihinggapi penyakit.

Selama musim semi, Theo bertugas mencegah penyebaran virus di antara tanaman berharga. Robot tersebut mencari umbi tulip yang bermasalah dan menghancurkannya jika perlu. Buah-buahan tersebut kemudian dipisahkan dari tanaman yang sehat di pusat pengolahan setelah panen.

Ada 45 robot seperti Theo yang bekerja di ladang tulip Belanda. Pekerjaan mereka menjadi penting ketika musim dingin berganti ke musim semi dan musim puncak semakin dekat di mana banyak wisatawan dari seluruh dunia datang untuk berkunjung.

Keluarga Allan Visser, yang sudah menanam tulip selama tiga generasi menjadi salah satu pengguna jasa Theo. Meskipun harus mengeluarkan biaya cukup tinggi, ini adalah musim kedua dia menggunakan robot tersebut.

“Saya lebih memilih robot karena mobil sport tidak bisa menghilangkan bunga tulip yang sakit dari ladang kami,” kata Visser, seperti dikutip dari VOA, Sabtu (23/3).

“Ya, memang mahal , tapi semakin sedikit orang yang benar-benar bisa melihat bunga tulip yang sakit," katanya.

Theo telah dilatih untuk melihat tanaman yang sakit. Garis-garis merah muncul pada daun tanaman yang terinfeksi. Robot-robot tersebut bergerak melintasi ladang dengan sangat lambat, sekitar satu kilometer per jam, untuk mencari bunga tulip yang sakit.

Visser mengatakan robot tersebut memiliki kamera dan mengambil ribuan foto bunga tulip. Perangkat lunak AI mempertimbangkan foto-foto tersebut dan memutuskan tulip mana yang perlu dimusnahkan.

“Robot telah belajar mengenali dan mengobatinya,” kata Visser.

Erik de Jong, direktur pelaksana H2L Robotics, perusahaan yang membuat robot tersebut mengatakan robot buatannya menggunakan koordinat GPS untuk memastikan mereka membunuh tulip yang benar di antara banyak tulip di ladang.

Dia mengatakan semua pengetahuan yang mereka gunakan dalam program komputer berasal dari petani tulip seperti Theo van der Voort, yang namanya digunakan sebagai julukan untuk robot tersebut.

“Ini luar biasa,” kata Van der Voort yang pensiun setelah 52 tahun mencari bunga yang sakit di ladangnya.

“Ia dapat melihat sama seperti yang saya lihat," ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya