Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Peretas Elit Rusia Mencoba Curi Data Politikus Jerman Lewat Email Palsu

SABTU, 23 MARET 2024 | 09:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beberapa partai politik Jerman jadi sasaran peretas elit yang terkait dengan intelijen Rusia dengan tujuan menyusup ke dalam jaringan mereka untuk mencuri data.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis badan keamanan siber Jerman (BSI) dan peneliti keamanan yang bekerja untuk pemilik Google Alphabet, Mandiant.

Melalui laporan yang diterbitkan Jumat (22/3) waktu setempat, Mandiant mengatakan pihaknya telah menangkap kelompok peretas yang dikenal sebagai APT29, yang menurut intelijen Barat bertindak atas nama agen mata-mata asing SVR Rusia, mencoba mengelabui tokoh politik penting Jerman agar membuka email yang menyamar sebagai undangan ke acara makan malam tertanggal 1 Maret yang diselenggarakan oleh Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU), partai politik kanan-tengah Jerman.


Peringatan yang diedarkan oleh badan siber BSI Jerman merujuk pada insiden yang sama, yang menyatakan bahwa mata-mata siber yang didukung negara menargetkan partai politik Jerman dalam upaya membangun akses jangka panjang dan mengambil data.

Menanggapi laporan tersebut, CDU mengatakan pihaknya telah lama terkena serangan digital dari aktor dalam dan luar negeri.

"Dalam kasus ini juga, kami menerima informasi yang sangat cepat mengenai serangan itu," kata CDU dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (23/3).

"Tidak ada jamuan makan malam resmi CDU pada 1 Maret, acara tersebut fiktif," lanjutnya.

Peringatan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai siapa yang diyakini bertanggung jawab dan baik Mandiant maupun BSI tidak memberikan rincian mengenai siapa yang secara spesifik menjadi sasaran.

BSI mengatakan dalam peringatannya bahwa kekuatan asing khususnya tertarik untuk memata-matai politisi dalam konteks pemilihan umum Eropa yang akan datang.

Sementara Mandiant mengatakan penargetan ini sesuai dengan fokus Moskow pada konflik jangka panjang dengan Kyiv.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya