KBRI Kairo menyampaikan undangan kepada para pelaku usaha di Mesir untuk menghadiri acara Indonesia-Africa Forum 2024 di Bali pada 27-28 Agustus mendatang.
Undangan tersebut disampaikan Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti S, dalam pertemuan bisnis di Provinsi Qalyubiyah pada Rabu (20/3) waktu setempat, yang dihadiri lebih 200 orang dari tokoh pemuka agama, pelaku bisnis dan pemuda.
Dalam kesempatan tersebut Syahran menyoroti adanya krisis ekonomi global yang saat ini melanda seluruh aspek kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, perdagangan, sosial-budaya, dan juga keamanan mendorong manusia untuk semakin menjadi materialistis dan egoistis.
Sehingga ia mendorong para pelaku usaha Mesir dan pemuka agama untuk menghadiri forum tersebut yang diharapkan dapat mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan yang konkret dengan Indonesia.
“Peran agama khususnya Islam sebagai ajaran universal sangat penting sebagai solusi untuk mengatasi berbagai tantangan dan dinamika globalisasi tersebut,” kata Syahran yang dikutip Jumat (22/3).
Di sisi lain, Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, juga mengharapkan kehadiran para pelaku usaha Mesir di Forum Indonesia-Afrika II itu dapat memperluas investasi di berbagai bidang antara kedua negara.
"Kehadiran para pelaku usaha Mesir membuka kesempatan bagi kita untuk lebih memperluas kerja sama dan kolaborasi untuk saling menguntungkan antara Indonesia dan rakyat Afrika,” ucap Dubes Lutfi.
Menanggapi undangan tersebut, penyelenggara pertemuan bisnis di Prov. Qalyubiya Mesir, Abdul Hakim Al Tarki, menyambut baik undangan Indonesia-Africa Forum.
Ia mengaku akan mempersiapkan bahan-bahan pendukung dalam kajian transformasi ekonomi, kerjasama energi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, ketahanan pangan, kesehatan serta kerjasama berkelanjutan di berbagai bidang.
"Kami berharap dengan penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum ini menjadi wadah dialog berkelanjutan antara sektor swasta dan publik Indonesia dengan negara-negara Afrika termasuk Mesir untuk mempercepat upaya kolektif dalam mewujudkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan di Afrika," tutur Abdul.