Berita

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar/Ist

Politik

Iming-iming Jabatan Jadi Alasan Parpol Pengusung Amin Terima Hasil Pilpres

KAMIS, 21 MARET 2024 | 09:27 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perbedaan sikap antara Partai Nasdem dan capres-cawapres yang diusungnya, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam menerima hasil pilpres mencerminkan dinamika politik yang kompleks.

Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran mengatakan partai politik seringkali memiliki kepentingan strategis yang lebih luas.

Termasuk menjaga stabilitas politik dan kepentingan jangka panjang, sehingga mereka cenderung lebih menerima hasil pilpres dengan cepat.


"Parpol menerima hasil pilpres, sebagai kalkulasi kepentingan pragmatik berupa jabatan dalam kabinet yang bisa diberikan oleh paslon pemenang sebagai imbal menerima hasil pilpres," kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/3).

Sementara itu, capres-cawapres yang kalah seringkali harus menghadapi tekanan internal dan eksternal yang lebih besar, terutama dari pendukung setia mereka.

Analis politik Universitas Nasional itu menambahkan, perbedaan sikap tersebut  terjadi karena pengaruh dua pilihan nilai politik yang berseberangan yakni idealisme dan pragmatisme.

"Paslon yang gagal dibujuk oleh pemenang akan melakukan perlawanan terhadap penyelenggaraan dan penetapan hasil pilpres karena merasa dicurangi," kata Andi.

Diketahui, pasangan Amin mengklaim menemukan begitu banyak ketidaknormalan, kekurangan, dan pembiaran terhadap proses yang tidak wajar yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemilu bangsa ini.

Sehingga pasangan Amin memutuskan akan menggugat hasil Pilpres 2024 yang menetapkan pasangan capres-cawapres Nomor Urut 1 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang ke Mahkamah Konstitusi.

Sedangkan, Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh, menyatakan partai yang dipimpinnya menerima hasil Pemilu 2024 yang telah diumumkan oleh KPU RI pada Rabu malam (20/3).



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya