Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (19/3)/RMOL

Politik

Wacana Kenaikan PPN 12 Persen

PKS: Daya Beli Masyarakat sudah Lemah Semakin Terpuruk

SELASA, 19 MARET 2024 | 14:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rencana pemerintah bakal menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada tahun depan dikritik habis oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketika rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menuturkan bahwa rencana kenaikan PPN 12 persen kurang tepat lantaran saat ini kondisi ekonomi nasional belum stabil.

“Kita masih bisa dibilang kesulitan ya, apalagi tadi sudah banyak disinggung PPN mulai naik 12 persen, kalau PKS kan sejak awal memang sudah menolak HPP-nya, tapi kita juga turut prihatin gitu di tengah harga beras naik PPN juga naik 12 persen, tol juga naik, jadi daya beli masyarakat yang sudah lemah semakin terpuruk,” tegas Anis dalam rapat di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (19/3).

Anis mengurai saat ini pendapatan negara mengalami penurunan 4,5 persen dan 5,4 persen, di sisi lain belanja negara hingga 30,1 persen dan 18,1 persen lantaran adanya Pemilu, dan masuknya bulan suci Ramadan serta Idul Fitri.

Pendapatan negara saat ini ditopang dari belanja domestik namun jika pajak dinaikkan dia khawatir daya beli masyarakat akan menurun.

“Yang berkontribusi besar atas pendapatan negara sekali lagi domestik ya, konsumsi rumah tangga yang di sini masih sama 53 persen kontribusi rumah tangga, yang artinya hubungannya sangat erat dengan daya beli masyarakat,” jelasnya.

“Bu Menteri juga tau bagaimana masyarakat kita berteriak soal mahalnya harga beras. Kita tidak bisa menutup mata, demandnya tinggi apalagi menjelang Idul Fitri ini sangat tinggi,” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya