Berita

Ilustrasi kartu NPWP/RMOL

Politik

Suku Bunga Masih Tinggi Tak Tepat Naikkan PPN

MINGGU, 17 MARET 2024 | 15:51 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kebijakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) jadi 12 persen dinilai kurang tepat, di saat suku bunga masih tinggi.

"Saat ini tren suku bunga masih tinggi, inflasi belum bisa ditarik ke angka 2 persen," kata pengamat ekonomi Indef, Nailul Huda, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (17/3).

Menurutnya, naiknya PPN otomatis harga kebutuhan pokok akan ikut naik, di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.

"Hampir semua harga barang akan ikut naik, jadi semakin susah menurunkan kemiskinan, apalagi kemiskinan ekstrem," katanya.

Nailul Huda juga mengakui, PPN memang sumber utama penerimaan perpajakan negara. Porsinya paling tinggi dibanding penerimaan perpajakan nasional.

"PPN (sama dengan PPh Karyawan) merupakan pajak yang sudah tersistem, tidak perlu effort lebih untuk mengcollect pajak," katanya.

"Artinya, PPN merupakan instrumen paling mudah untuk menaikkan penerimaan pajak untuk program pemerintah atau meningkatkan tax ratio," sambungnya.

Peraturan kenaikan PPN juga sudah tertuang pada Bagian IV pasal 7 ayat 1, bahwa tarif PPN menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

Tapi di pasal 3 ada bunyi yang bisa menerapkan tarif PPN dengan rantang tarif 5-15 persen.

"Jadi sebenarnya bisa saja tetap di tarif 11 persen, jika pemerintah memang berpihak ke masyarakat. Tapi Airlangga bilang keberlanjutan, artinya naik jadi 12 persen," tutupnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sidang Komika Aulia Rakhman Dilarang Diliput, Begini Penjelasan Jubir PN Tanjungkarang

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:54

Safaruddin Akui Belum Dapat Perintah Prabowo untuk Jadi Cawagub Aceh

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:35

Hari Ini MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg

Selasa, 21 Mei 2024 | 05:15

Pabrik Ekstasi dan Pil Koplo di Surabaya Bagian Sindikat Narkoba di Jakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:59

2 Anggota DPRD Mangkir dari Pemeriksaan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:42

Malang Diguncang Gempa M 5,3, Tak Berpotensi Tsunami

Selasa, 21 Mei 2024 | 04:22

Pencemaran Sungai Singgersing Diduga Akibat Pembukaan Lahan Sawit

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:57

Ombudsman Ajak Warga Jabar Kenali Latar Belakang Cagub

Selasa, 21 Mei 2024 | 03:31

Punya Kesamaan Visi Misi, Alasan Bobby Nasution Gabung Gerindra

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:58

Polemik Maskot Pilkada, KPU Bandar Lampung Minta Maaf

Selasa, 21 Mei 2024 | 02:29

Selengkapnya