Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, berhasil kecipratan untung yang tidak terduga berkat konser Taylor Swift di Singapura yang berlangsung pada akhir pekan kemarin.
Pada periode konser tersebut, pembelian tiket pesawat ke Negeri Singa itu tercatat melonjak hingga 30 persen.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap konser bintang pop Amerika Serikat ini telah menciptakan lonjakan luar biasa dalam jumlah penumpang Indonesia-Singapura.
“(Kenaikan penumpang) 30 persen. Tanggalnya nggak mengikuti, pokoknya (konser) Taylor Swift banyak banget yang pergi. Isinya orang Indonesia juga di sana, iya itu (pembelian tiket) pulang-pergi," kata Irfan di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (8/3).
Berdasarkan keterangan Irfan, Jakarta dan Surabaya menjadi daerah asal keberangkatan terbanyak dengan tujuan ke Singapura.
Menanggapi tingginya minat tersebut, Garuda Indonesia bahkan menambah satu penerbangan tambahan ke Singapura. Irfan menjelaskan bahwa acara besar seperti konser dan olahraga secara konsisten memang menjadi momen kenaikan penumpang dalam jumlah besar.
"Saat ini terbukti bahwa event olahraga dan konser itu memang gila, naik. Ini kan, that's the fact. Hebat sebenarnya,” sambungnya.
Sebagai informasi, Taylor Swift memilih Singapura sebagai satu-satunya destinasi di Asia Tenggara untuk tur dunianya, The Eras Tour. Sehingga membuat banyak penggemarnya dari Asia Tenggara terbang ke Singapura.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, sebelumnya sempat mengakui bahwa pihaknya memberikan subsidi kepada Taylor Swift dan timnya agar menjadikan Singapura sebagai satu-satunya tempat konser di kawasan tersebut.
"Agensi (kami) menegosiasikan perjanjian dengan dia (Taylor Swift) untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara," kata Lee pada Selasa (5/3), seperti dikutip Reuters.
Pernyataan ini datang setelah Thailand dan Filipina mengeluhkan eksklusivitas konser Taylor Swift di Singapura, dan menuduh Singapura bermain curang dengan membuat kesepakatan eksklusif agar Taylor Swift tidak tampil di negara Asia Tenggara lainnya.