Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari menerima kunjungan Ketua Umum PB PBI, Agus Muhammad Baron, didampingi pengurus lain/Ist
Pengurus Besar (PB) Persatuan Boling Indonesia (PBI) mendapat sambutan hangat saat menyambangi Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Kamis (7/3).
Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan, olahraga boling memiliki banyak tantangan.
"Kira-kira tantangan pertama tempat, ini kan olahraga komersil dan komunitas, tapi untuk profesional seperti di SEA Games juga cukup sulit. Kedua pelatih, ketiga wasit, keempat event, kelima vanue, keenam organisasi," kata Raja.
Menurut Raja, saat ini banyak orang terbalik dalam mengurusi bidang olahraga. Pasalnya terlalu fokus organisasi hingga mulai melupakan aspek lainnya.
"Untuk organisasi, kalau internal saya pikir semua sudah khatam semua, cuman kadang-kadang kita terlalu sibuk sama urusan internal. Itu masalah dari semua cabang olahraga," kata Raja.
Di dunia boling, kejuaraan tertinggi adalah Piala Dunia Bowling QubicaAMF yang diikuti sejumlah negara. Pertama kali digelar pada 1965.
Raja berpesan kepada PBI agar aktif pada ajang boling internasional, agar dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
"Sekarang ini dalam olahraga khususnya multi event, harus jadi etalase. Etalase keberhasilan membangun SDM, ini lagi kita dorong melalui rapat anggota tahunan (KOI), agar kita punya national pride," ujarnya.
Sementara itu Ketua PB PBI, Agus Muhammad Baron, yang terpilih lewat Munas 27 Januari 2024, mengatakan, pihaknya akan langsung gerak cepat menuntaskan pekerjaan yang belum terselesaikan.
"Kami langsung geber (kerja), jadi kami ke Menpora 2 hari lalu, dan kami dapat petunjuk banyak dari beliau. Hari ini kami telah berkunjung ke Ketua KOI," kata Baron, sapaan akrabnya.
Setelah mendapat arahan dari Menpora dan KOI, Baron akan bergerak maksimal agar dapat mengembalikan popularitas boling di Indonesia.
"Kami banyak mendapat penjelasan tentang KOI, dan beliau berharap boling bisa lebih giat lagi dan memperbaiki atlet-atlet untuk bertanding di multievent internasional," jelas Baron.
"Beliau juga sangat berharap bisa lebih aktif dalam menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak dan melahirkan atlet bertaraf internasional," tambahnya.
Baron juga akan berjuang membuka kembali boling center di berbagai daerah melalui kerja sama bersama pengusaha Tanah Air.
"Karena dulu boling center ini banyak di mall, sekarang berkurang, ini tantangan buat kami, karena di situ atlet kita akan bisa berkembang dan kita merekrut dari situ," sambungnya.
Tanpa boling center, atlet tidak memiliki fasilitas berlatih meningkatkan keahliannya.