Ketua umum partai politik bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara/Net
Bila Nasdem masuk koalisi pemerintahan karena jatah dua kursi menteri, tentu dapat berimplikasi pada internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Partai pengusung tentu akan meminta jatah kursi lebih dari dua kursi.
Hal itu disampaikan analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyoal masuknya Nasdem dalam Koalisi Prabowo-Gibran.
"Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN setidaknya akan meminta kursi menteri lebih banyak dari yang diperoleh Nasdem. Permintaan empat partai ini wajar karena merasa lebih berkeringat daripada Nasdem," kata Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/3).
Jamiluddin menambahkan partai pendukung non parlemen seperti PBB, Gelora, dan PSI bisa jadi akan meminta jumlah kursi menteri yang sama dengan jatah Nasdem.
"Tiga partai ini tentu merasa lebih berhak memperoleh jatah kursi menteri daripada Nasdem. Sebab mereka ikut berjuang mengantarkan Prabowo-Gibran memenangi kontestasi pilpres 2024," ujarnya.
Menurutnya, jika partai pengusung dan partai pendukung mendapat jatah kursi menteri yang tidak proporsional, bisa jadi akan mempengaruhi soliditas Koalisi Prabowo-Gibran.
"Koalisi akan rapuh yang dapat memperlemah pemerintahan Prabowo nantinya," tutupnya.