Aksi damai penyelenggara Pemilu di Tugu Perjuangan Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (4/3)/Ist
Ratusan penyelenggara pemilu PPK, PPS dan KPPS melaksanakan aksi damai di Tugu Perjuangan Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (4/3).
Aksi yang mewakili unsur penyelenggara pemilu yang ada di wilayah Provinsi Riau tersebut bertujuan guna menyampaikan keprihatinan atas tuduhan yang menyudutkan para penyelenggara pemilu khususnya PPK, PPS dan KPPS berlaku curang di Pemilu 2024.
Ibnu, selaku korlap aksi dalam orasinya mengatakan, bahwa dirinya beserta kawan-kawan sangat miris dan kecewa terhadap tuduhan-tuduhan yang sering menyudutkan adanya kecurangan Pemilu 2024 dan menuduh pelaku petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) serta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang disebarkan di Media Sosial maupun melalui media online.
Dia berharap, kepada kelompok tertentu, untuk tidak lagi menuduh atau menuding PPK dan KPPS sebagai pelaku kecurangan pada Pemilu 2024, karena unsur penyelenggara telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai aturan yang berlaku.
"Kami penyelenggara Pemilu sudah bekerja siang malam tanpa kenal lelah, bahkan ada juga 8 orang rekan kami anggota unsur penyelenggara pemilu di Provinsi Riau meninggal dunia dan jatuh sakit," ucap Ibnu dalam orasinya.
Atas rasa ketidakadilan yang diterima Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), maka disampaikan 5 poin pernyataan sikap, yaitu :
1) Pemilu 2024 sudah sesuai dengan mekanisme dan tahapan yang transparan; 2) Kami anggota KPPS, PPS dan PPK dengan tegas menolak tuduhan sebagai pelaku kecurangan dan manipulasi data serta penggelembungan suara pada pemilu tahun 2024; dan 3) Tolong hargai kami yang telah bekerja siang dan malam, beberapa teman kami di luar sana sudah banyak yang meregang nyawa, di rumah sakit demi mengawal pesta demokrasi ini.
4) Jangan hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok, kami dituding sebagai pelaku kecurangan. Kami dianggap sebagai kambing hitam padahal kami rela tidak pulang, lupa makan, mengorbankan waktu, tenaga, fikiran juga meninggalkan keluarga kami; dan terakhir 5) Beban dan tanggung jawab kami sudah besar dalam pelaksanaan pesta demokrasi, tolong hilangkan asumsi liar yang merugikan moril kami.
Selain melakukan orasinya, peserta aksi damai juga membentangkan spanduk yang bertuliskan:
JANGAN TUDUH KAMI CURANG
BEKERJA SAAT MASYARAKAT TERTIDUR NYENYAK MENJADI IKHTIAR PETUGAS KPPS DENGAN TUJUAN TAHAPAN PEMILU BERJALAN LANCAR.
KAMI BERTARUH NYAWA DEMI PEMILU 2024 YANG AMAN, LANCAR, TERTIB DAN KONDUSIF
KERJA UDAH JUJUR MENGURAS TENAGA DAN PIKIRAN MASIH DIBILANG CURANG
ANGGOTA KPPS SUDAH BEKERJA PENUH PERJUANGAN TIDAK PANTAS DITUDUH SEBAGAI PELAKU KECURANGAN
HARGAI PENGORBANAN KAMI, SUDAH BANYAK PETUGAS KPPS YANG MENINGGAL DEMI TEGAKNYA DEMOKRASI DI INDONESIA
Usai melaksanakan aksi damai, sekitar pukul 10.00 Wib, di tutup dengan Doa bersama dan peserta aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib dengan pengamanan dari petugas kepolisian.