Berita

Daging kerbau/Net

Bisnis

Jelang Ramadan, Kuota Impor Daging Kerbau Kembali jadi Polemik

RABU, 28 FEBRUARI 2024 | 15:16 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebutuhan daging terus meningkat jelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Menyiasati itu, pemerintah kembali menggulirkan rencana impor daging kerbau dari India dan sapi Brasil.

Kementerian Koordinator Perekonomian telah menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pada medio Desember 2023 lalu untuk menetapkan kuota impor tersebut.

Dua perusahaan BUMN yakni Perum Bulog dan PT Berdikari, masing-masing mendapat kuota impor 100 ribu ton dari India dan 20 ribu ton dari Brasil. Sesuai amanat PP No 11/2022, diputuskan juga penugasan untuk pelaku usaha lain (swasta) yaitu daging kerbau sebesar 50 ribu ton.


Tentunya, keputusan Rakortas tersebut membuahkan harapan akan dihapuskannya praktik monopoli daging kerbau yang selama ini terjadi.

Beberapa distributor daging dalam negeri dan pedagang pasar mengeluhkan praktik monopoli tersebut yang membuat harga daging kerbau menjadi tinggi dan akan selalu melambung lebih tinggi lagi pada saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Bahkan melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan yaitu Rp80 ribu per kilogram. Disinyalir, dampak ini juga bakal menyasar konsumen dengan tingginya harga daging.

Padahal, berdasarkan sumber yang diperoleh, harga daging kerbau dari India berkisar di angka 3 dolar AS per kilogramnya.

Dapat dibayangkan selama bertahun-tahun pihak yang melakukan praktik monopoli dan pemburu rente daging kerbau ini mengeruk keuntungan yang sangat besar.

Maka banyak pihak pesimis, hasil Rakortas pangan terkait pemberian izin kepada kedua BUMN dan swasta tersebut dapat dikeluarkan izin impornya.

Sudah seharusnya Komisi IV dan VI DPR perlu memanggil pihak-pihak terkait seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk segera melakukan pembenahan dan mengeksekusi hasil Rakortas yang sudah disepakati.

Mereka harus menghadirkan rasa keadilan bagi para pelaku usaha dan masyarakat jelang momentum Bulan Puasa ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya