Emiten Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), menyelenggarakan paparan publik insidental sebagai tanggapan terhadap fluktuasi harga saham Perseroan dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam acara yang berlangsung Senin (26/2) dan dilaksanakan atas permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan memaparkan kondisi dan kinerja terkini Perseroan, serta menyampaikan proyeksi kinerja Perseroan untuk kedepannya.
Manajemen HUMI dalam keterbukaan informasi juga menjelaskan bahwa fluktuasi harga saham yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, bukan merupakan dampak dari penurunan kinerja Perseroan ataupun katalis negatif bagi Perseroan, namun merupakan aktivitas pasar modal semata.
Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, mengatakan, perseroan sendiri berhasil mencetak pertumbuhan dari sisi kinerja operasional yang signifikan.
"Kami mengestimasi pertumbuhan laba bersih sekitar sebesar 20% secara satu tahun penuh 2023 berdasarkan prognosa kami dibandingkan dengan tahun 2022," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Perseroan juga menyajikan rencana strategis untuk masa depan. Ini dimulai dengan pengembangan ekspansi armada kapal Perseroan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat terhadap transportasi laut.
Selain itu, Perseroan juga berencana untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional, terutama di Timur Tengah, di mana permintaan akan transportasi laut juga mengalami peningkatan belakangan ini. Hal ini dianggap sebagai peluang berharga bagi Perseroan.
Selain kemajuan operasionalnya, Perseroan juga memiliki rencana untuk membagikan dividen melihat kinerja positif Perseroan pada beberapa tahun terakhir.
Saat ini, Perseroan sedang mengkaji besaran termasuk payout ratio-nya, penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada beberapa faktor yang meliputi yakni kondisi keuangan Perseroan, kondisi likuiditas Perseroan, prospek usaha Perseroan di masa depan dan kebutuhan kas Perseroan.
Pada akhir keterangan persnya, Tirta juga menyampaikan bahwa dengan strategi ekspansi Perseroan ini guna mendorong pertumbuhan kinerja Perseroan.
“Untuk tahun 2024, Perseroan menargetkan adanya pertumbuhan laba bersih usaha Perseroan sekitar sebesar 20 persen yang didorong terutama dengan sektor Oil dan Chemical. Stabilitas pertumbuhan setiap tahunnya akan terus kami jaga," ujar Tirta.