Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Siang Ini Bawaslu Umumkan Penanganan Pidana Pemilu 2024 Bareng Polri dan Kejagung

SELASA, 27 FEBRUARI 2024 | 14:22 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penanganan dugaan tindak pidana Pemilu 2024 akan diungkap Bawaslu RI bersama Polri dan Kejaksaan Agung siang ini.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, jumpa pers akan digelar di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang (27/2).

Pihak yang akan menyampaikan keterangan terkait penanganan pelanggaran pidana pemilu antara lain Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal (Dirtipidum Bareskrim) Polri Brigjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.


Bawaslu bersama-sama dengan Polri dan Kejagung membentuk lembaga khusus dalam menangani pidana pemilu. Lembaga tersebut bernama Sentra Penegakkan Hukum Terpadu atau disingkat Sentra Gakkumdu.

Awal pembentukan Sentra Gakkumdu dipelopori oleh Bawaslu kepemimpinan Prof. Muhammad pada tahun 2013 silam, yang mengacu pada UU 8/2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD.

Kala itu, muncul tuntutan dibuatkan satu wadah penanganan dugaan tindak pidana pemilu, lantaran hasil pengawasan jajaran Bawaslu di segala tingkatan sulit diproses lebih lanjut.

Faktornya, perbedaan persepsi antara Bawaslu, Kepolisian, dan Kejaksaan dalam melakukan penanganan pelanggaran pidana pemilu.

Kebijakan pimpinan Bawaslu RI periode 2013-2017 itu kemudian dilanjutkan dan dikembangkan, menyesuaikan UU 7/2017 tentang Pemilu, yang pada pokoknya menjadikan Sentra Gakkumdu sebagai tiang pancang penegakan keadilan dalam perkara pidana pemilu.

Dalam praktiknya, Sentra Gakkumdu bertugas sesuai kewenangan tiga lembaga yang berkolaborasi dengan beberapa tahapan proses penegakan hukum pidana Pemilu.

Di tahap pertama, Bawaslu berwenang meminta keterangan dan menganalisis laporan atau temuan dugaan pidana Pemilu, sebagaimana diatur dalam Pasal 95 huruf (g) UU Pemilu.

Akan tetapi, Bawaslu tidak bisa menyelesaikan proses hukum dugaan pidana Pemilu. Oleh karenanya, Bawaslu dibatasi satu hari sejak rapat pleno hasil kajian perkara untuk menyerahkan laporan dugaan pidana Pemilu kepada kepolisian, sesuai Pasal 476 ayat 1 UU Pemilu.

Laporan itu pun dipastikan berdasarkan rapat bersama antara Bawaslu, Polri dan Kejagung sebagaimana diatur Pasal 476 ayat (2) UU Pemilu.

Proses selanjutnya adalah penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan tindak pidana Pemilu berdasarkan Pasal 477 UU Pemilu. Kemudian mengikuti proses beracara pidana sesuai UU 8/1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Jika dalam proses penanganan perkara tahap kedua itu ditemukan bukti permulaan yang cukup, penyelidik diharuskan menyerahkan berkas perkara dugaan pidana pemilu kepada penyidik, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 479 UU Pemilu.

Tahapan berikutnya, penyidik kepolisian diberi waktu 14 hari untuk menyerahkan hasil penyidikan dan berkas perkara kepada penuntut umum. Lalu, penuntut umum melimpahkan berkas perkara kepada pengadilan paling lama lima hari.

Lembaga pengadil dalam dugaan pelanggaran pidana Pemilu sendiri di pengadilan negeri sebagaimana disebut Pasal 482 ayat (1) UU Pemilu, dan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) 1/2018 tentang Tata Cara Penyelesaian Tindak Pidana Pemilihan dan Pemilihan Umum.

Dari peraturan-peraturan tersebut, pengadilan negeri bertugas memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana pemilu paling lama tujuh hari.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya