Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kehabisan Uang, Sri Lanka Bayar Utang ke Iran Pakai Teh

KAMIS, 22 FEBRUARI 2024 | 09:17 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Krisis ekonomi yang dihadapi Sri Lanka membuat negara itu gagal membayar utang ke sejumlah negara dan berakhir dengan menjual aset nasional atau produk domestik tertentu.

Sri Langka berutang cukup banyak kepada Iran, ini berkaitan dengan pembelian minyak sebesar 251 juta dolar AS atau Rp3,9 triliun.

Karena kekurangan uang, pada Rabu (21/2) pemerintah Sri Lanka mengatakan pihaknya telah mencicil utang tersebut dengan mengirimkan produk teh Ceylon yang terkenal di negara itu senilai 20 juta dolar AS (Rp313 miliar) ke Iran.

Kantor Perdana Menteri Sri Lanka Dinesh Gunawardena dalam sebuah pernyataan mengatakan kesepakatan pembayaran diambil setelah dirinya bernegosiasi dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.

“Sejauh ini teh senilai 20 juta dolar AS yang telah diekspor ke Iran berdasarkan perjanjian perdagangan barter. Menlu Iran mengaku puas dengan kesepakatan tersebut,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat AFP.

Dijelaskan bahwa kesepakatan barter telah disetujui kedua pihak sejak Desember 2021, namun ekspor tertunda karena krisis ekonomi Sri Lanka yang memaksa Presiden Gotabaya Rajapaksa mundur pada bulan Juli 2022.

Meski minyaknya dibayar dengan teh, Iran juga mendapat keuntungan dari kerjasamanya dengan Sri Lanka.

Teheran jadi bisa menghindari sanksi penggunaan mata uang yang dijatuhkan Barat untuk membayar impor teh populer dari Sri Lanka.

Para pejabat Sri Lanka juga mengatakan bahwa pertukaran minyak teh tidak melanggar sanksi AS terhadap Iran, karena teh adalah bahan makanan dan kesepakatan itu tidak melibatkan bank-bank Iran yang masuk daftar hitam.

Teh Ceylon dari Sri Lanka telah dikonsumsi hampir separuh  masyarakat Iran sejak tahun 2016. Namun, proporsinya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya