Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jakarta melakukan pemeriksaan kesehatan/Ist
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sebanyak 13 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), jatuh sakit dan kini menjalani rawat inap.
“Saat ini terdapat 13 orang sedang dirawat. Sementara untuk petugas non-KPPS terdapat empat orang yang sedang dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Ani Ruspitawati dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (18/2).
Ani mengungkapkan, pihaknya juga melakukan pendataan pasien, baik petugas KPPS maupun non-KPPS yang meliputi petugas Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Perlindungan Masyarakat (Linmas), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), saksi, petugas lainnya, dan masyarakat yang terintegrasi dengan sistem Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan (Aplikasi Data Fasyankes Online/DFO).
Menurut Anit, data tersebut sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui https://dfo.kemkes.go.id/.
"Penyakit terbanyak yang dialami petugas adalah penyakit bawaan seperti tekanan darah tinggi, serta penyakit ringan seperti batuk, pilek, gangguan lambung, dan sakit kepala," kata Ani.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data dari paparan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada Pemilu 2019 silam, penyakit terbanyak didominasi oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes.
Ani menambahkan, berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, terdapat 17 TPS terdampak banjir, sehingga pencoblosan direncanakan kembali pada 18 Februari 2024.
“Kita akan siagakan dan perkuat layanan kesehatan bagi anggota KPPS di 17 TPS ini,” demikian Ani.