Berita

Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto/Net

Politik

Hasil Quick Count Aneh, TPN: Jangan Picu Guncangan Politik

JUMAT, 16 FEBRUARI 2024 | 10:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

RMOL.  Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 penuh keanehan, diiringi semakin maraknya laporan kecurangan hingga penggelembungan suara untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengaku khawatir situasi memprihatinkan itu memicu terjadinya permasalahan pada hasil Pemilu 2024 hingga menimbulkan guncangan politik.

Sebab, hasil quick count yang sangat anomali ditambah indikasi kecurangan pada sistem perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU).


“TPN Ganjar-Mahfud bersama PDI Perjuangan dan partai pengusung akan membentuk tim khusus menyelidiki setiap proses, dari hulu ke hilir,” tegas Andi dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (16/2).

Dia juga menjelaskan, tujuan pembentukan tim khusus, untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan demokratis, dan siapapun pemenangnya, baik Pemilu presiden maupun legislatif, menjadi pemenang yang legitimasinya kuat.

"Jangan sampai hasil Pemilunya terus-menerus dipermasalahkan, sehingga muncul guncangan-guncangan politik selama 5 tahun ke depan," kata Andi.

Menurut dia, semua pihak harus mengawal hasil perhitungan suara Pemilu, agar berjalan konstitusional sesuai mandat dari pasal 22 (e) UUD 1945.

Jika tidak, Indonesia akan dihadapkan dengan kondisi Pemilu di masa Orde Baru, setiap Pemilu semua sudah tahu siapa yang jadi presiden, partai apa yang jadi pemenang, dan terus memicu protes dari masyarakat yang menginginkan tegaknya demokrasi yang diperjuangkan hingga terjadi reformasi.

"Jangan sampai sekam politik menyala terus-menerus menunggu trigger-triggernya, itu yang tidak kami inginkan," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya