Berita

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Muryanto Amin saat memberi sambutan pada pemaparan diseminasi hasil penelitian “Persepsi Pemilih Pemula, Gen Z di Sumatera Utara terhadap Hak Pilih dan Politik Uang untuk tahun politik 2024” Pusat Kajian Anti Korupsi (PKAK) Fakultas Hukum USU di Hotel Grandika, Medan, Senin (12/2/2024)/RMOLSumut

Politik

Rektor USU: Indonesia Emas 2045 Sulit jika Gen Z Masih Terima ‘Money Politik’

SENIN, 12 FEBRUARI 2024 | 21:17 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Indonesia emas 2045 merupakan proses yang akan terwujud lewat konsolidasi demokrasi yang baik.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Muryanto Amin saat memberi sambutan pada pemaparan diseminasi hasil penelitian “Persepsi Pemilih Pemula, Gen Z di Sumatera Utara terhadap Hak Pilih dan Politik Uang untuk tahun politik 2024” Pusat Kajian Anti Korupsi (PKAK) Fakultas Hukum USU di Hotel Grandika, Medan, Senin (12/2/2024).

“Kajian mengenai generasi z ini menjadi penting menjawab apakah konsolidasi demokrasi kita akan berlanjut atau jalan ditempat,” kata Muryanto.

Rektor yang akrab disapa Mury ini menjelaskan Indonesia Emas 2045 merupakan target jangka panjang yang disusun oleh pemerintah lewat berbagai program. 
Namun dalam perjalanannya, program-program ini baru akan berjalan baik jika konsolidasi demokrasi berjalan dengan baik juga. 
Konsolidasi demokrasi yang dimaksudkan Mury yakni sebuah situasi dimana ditemukan sebuah penghargaan yang penuh terhadap seluruh hak suara individu dalam menentukan pemimpin. “Di Amerika, konsolidasi demokrasi ini baru benar-benar jalan setelah berlangsung sekitar 100 tahun. Kita ingin Indonesia tidak sampai 100 tahun baru konsolidasi demokrasi ini beres,” ungkapnya.
Dalam ilmu politik kata Mury, hal yang selalu menarik adalah antara politik is an art dan politik is a scicene. Dalam hal orang merekayasa sesuatu untuk kepentingan pribadi atau demokrasi menurutnya merupakan bagian dari politik is an Art atau politik sebagai sebuah seni. Jika ini lama-lama terjadi dan dibicarakan maka ini menjadi sebuah science atau ilmu pengetahuan, pola bahkan menjadi sebuah teori.

“Ironisnya orang akan malas belajar etika dan filsafat politik. Padahal antara art dan science itulah ada etika politik yang jika tidak dipelajari menjadi bahaya. Etika politik akan membuat batasan antara politik as an Art dengan politik as Science,” ujarnya.
Dengan begitu kata Mury, jika dalam penelitian yang dilakukan oleh PKAK Fakultas Hukum ini menemukan generasi Z masih terlihat money politik. Maka, Indonesi emas 2045 menjadi hal yang sulit diwujudkan.
“Kalamu generasi Z mau menerima uang untuk memilih artinya masih ada persoalan. Konsolidasi demokrasi itu masih panjang dan Indonesia Emas 2045 masih sulit,” demikian Prof Muryanto Amin.
Diseminasi hasil penelitian “Persepsi Pemilih Pemula, Gen Z di Sumatera Utara terhadap Hak Pilih dan Politik Uang untuk tahun politik 2024” ini dibawakan oleh Dr Mahmul Siregar sebagai moderator. Sementara sejumlah pengamat seperti  Nazir Salim Manik, Dr Idra Fauzan dan Puteh Ibrahim menjadi penanggap.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya