Berita

Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Apituley/Net

Politik

Catatan KPAI: Hanya Segelintir Peserta Pemilu Utamakan Kepentingan Anak Selama Kampanye

RABU, 07 FEBRUARI 2024 | 05:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hanya sedikit peserta Pemilu 2024, baik parpol maupun paslon, yang sungguh-sungguh memberikan kepentingan terbaik bagi anak ketika mereka berkampanye.

"KPAI mendapatkan laporan bahwa hanya segelintir saja peserta Pemilu yang sungguh-sungguh mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak dan menggunakan perspektif hak anak ketika mereka berkampanye," ujar Anggota KPAI, Sylvana Apituley, di Jakarta, Selasa (6/2).

KPAI mendapatkan informasi, ada sedikit peserta Pemilu 2024 yang memfasilitasi ruang khusus bermain untuk anak ketika sedang melakukan pertemuan di komunitas. KPAI pun sangat mengapresiasi upaya-upaya para peserta Pemilu tersebut.

"Bukan hanya memenuhi hak anak, tetapi untuk menjaga kualitas agenda demokrasi dan politik elektoral kita dengan cara memfasilitasi ruang khusus bagi anak selama beberapa jam kampanye sehingga anak tidak harus terlibat kampanye bersama orang-orang dewasa," katanya.

Selain itu, KPAI juga mencatat pelanggaran hak anak selama rangkaian pemilu yakni membawa anak ke arena kampanye banyak dilakukan peserta Pemilu 2024.

"Ini paling banyak, paling susah dicegah, baik kampanye-kampanye rapat umum maupun kampanye dalam bentuk perkumpulan komunitas," jelasnya.

Selama satu tahun mengawasi rangkaian kontestasi Pemilu 2024, KPAI menemukan 6 kasus yang diadukan kepada mereka, dan 47 kasus temuan KPAI di media sosial.

Menurut dia, dari sejumlah kasus itu, ada 15 bentuk pelanggaran hak anak selama Pemilu 2024.

"Kami menemukan ada pengulangan pelanggaran, juga ada pelanggaran yang baru," tutup Sylvana Apituley.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya