Berita

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil/Ist

Politik

Oknum Guru Besar jadi Ujung Tombak Permainan Propaganda Politik

SELASA, 06 FEBRUARI 2024 | 10:01 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gerakan civitas akademika dianggap sebagai gerakan tawar-menawar politik dengan menggunakan oknum guru besar sebagai ujung tombak untuk permainan propaganda menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Begitu penilaian yang disampaikan komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil menanggapi adanya gerakan civitas akademika yang menyampaikan kritikan kepada Presiden Joko Widodo belakangan ini.

"Saya katakan ini tidak lebih dari gerakan-gerakan bargaining politik yang hari ini menggunakan para oknum-oknum guru-guru besar ini sebagai ujung tombak untuk permainan-permainan propaganda," kata Kang Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/2).

Kang Tamil menilai, para guru besar yang membuat gerakan seharusnya mendapatkan teguran keras dari pihak kampus lantaran melakukan gerakan di luar ruang akademik. Mengingat, mahasiswa sebelumnya juga mendapatkan teguran keras dari kampus ketika melakukan sebuah gerakan.

"Lalu kemudian, yang perlu kita garisbawahi, dosen atau guru besar itu tidak membawa almamater kampus. Artinya kalau kita mau ngomong secara harfiah, dosen dan guru besar itu bukan pemegang saham dalam bidang akademik di dunia kampus. Pemegang saham mutlak itu adalah mahasiswa, karena merekalah yang berhak untuk membawa almamater itu," jelas Kang Tamil.

Dosen Universitas Dian Nusantara ini menilai, para guru besar tersebut seharusnya tidak memberikan contoh pengecut. Sehingga, jika ada hal yang ingin dikoreksi, seharusnya tidak berlindung di balik nama besar kampusnya.

"Karena saya tidak melihat bahwa kehadiran para guru-guru besar ini itu sebagai simbol dari kampus-kampusnya itu. Ini hanya gerakan oknum bagi saya. Lalu pertanyaannya kenapa harus baru sekarang. Artinya kan ada sebuah situasi-situasi terbaru yang kemudian membuat para guru-guru besar ini beraksi," pungkas Kang Tamil.



Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya