Konferensi pers Hotman Paris Hutapea dan Raffi Ahmad di Heyoo Cafe, Jalan Kapten Tendean no 41, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan/RMOL
Mengawali kegiatan konferensi pers, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mencari-cari keberadaan Ketua Umum DPP Nasional Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna untuk menagih bukti soal tuduhan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Yang pertama adalah, gua mau lihat dulu, ada nggak batang hidung orang yang kita undang di sini? Kan kita tantang untuk bawa bukti. Mana orangnya?" tanya Hotman sembari menengok kanan kiri dan depan mencari orang yang berasal dari NCW di Heyoo Cafe, Jalan Kapten Tendean no 41, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin siang (5/2).
Padahal, kata Hotman, dirinya selama seminggu terakhir ini selalu mengunggah di Instagramnya dan meminta agar NCW hadir dalam kegiatan konpers hari ini dengan membawa bukti-bukti.
"Karena kalau nggak ada kamu, apa gunanya ini cuma bicara gosip doang. Ada nggak tampangnya Nasional Corruption Watch? Nggak ada. Kok gayanya di TV, kalau mau masuk TV, agar masuk, ikut sama Raffi sama Hotman, kami tiap hari masuk TV, boleh di belakangku nanti," kelakar Hotman.
Menurut Hotman, pernyataan-pernyataan NCW di berbagai televisi adalah ngawur semua.
"Yang di TV itu disebutkan, dari segi jawabannya itu pun ngawur, hanya dia bilang, 'saya dapat telepon, saya dapat telepon, saya zoom, katanya, katanya'. Itu tuduhan apa itu?" kata Hotman.
Hotman pun merasa heran, tuduhan terhadap Raffi Ahmad pun selalu berubah-ubah. Awalnya, dituduhkan berkaitan dengan mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Rafael Alun Trisambodo, lalu dikaitkan ke kampanye dan ke anaknya Presiden Joko Widodo.
"Judi online, sampai gua ikut-ikutan, katanya kita judi online, casino. Jadi sekali lagi, karena Nasional Corruption Watch tidak berani datang ke sini, yaudah lah, sudah tau lah kelas kamu kaya apa. Kalau kau memang punya bukti, ayo laporin. Jadi apa lagi yang mau didebatkan kalau nggak ada orangnya," pungkas Hotman.