Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dalam debat terakhir capres, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2)/RMOL
Pembangunan kebudayaan di Indonesia oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritik dari Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Anies Baswedan.
Anies menyampaikan itu di dalam acara debat terakhir capres, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2).
"Kekayaan Indonesia adalah justru ada pada kebudayaannya. Dan kebudayaan itu bukan satu sektor pembangunan, tapi justru seluruh kegiatan pembangunan ini tujuannya adalah membangun kebudayaan," ujar Anies.
Dia menjelaskan, tujuan dari seluruh sektor pembangunan adalah membangun kebudayaan. Karena itu, yang harus dikerjakan pemerintah adalah menciptakan ekosistem yang sehat, sehingga budayawan bisa memunculkan ekspresinya
"Dan budaya itu bukan hanya dirawat. Kalau dirawat, seakan dia warisan masa lalu saja. Budaya itu harus dikembangkan, sehingga terus menerus berkembang," tuturnya.
Oleh karena itu, Anies berencana mengubah nomenklatur kementerian yang bertugas mengembangkan kebudayaan Indonesia, supaya tujuan pembangunan bisa mengembangkan budaya hidup masyarakat Indonesia.
"Kami melihat perlu dibentuk, dan kami berencana, Kementerian Kebudayaan yang nantinya akan menjadi penyalur sumber daya dari negara untuk diberikan kepada kalangan budayawan," jelasnya.
"Itu agar mereka tumbuh berkembang membangun karya-karya kebudayaan yang luar biasa di Indonesia," demikian Anies menambahkan.