Berita

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier di ajang Arab Health 2024/Dok Kemenperin

Bisnis

Kemenperin: Industri Alat Kesehatan Menjadi Sektor Prioritas

SABTU, 03 FEBRUARI 2024 | 09:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia tengah berupaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk alat kesehatan impor.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran Arab Health 2024 menunjukkan bahwa Indonesia mampu memproduksi sendiri alat-alat kesehatan. Ajang tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan industri dalam negeri untuk menjajaki kerja sama dengan pemilik teknologi global di bidang alat kesehatan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier mengatakan, pengembangan produk alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti X-ray, ultrasonic scanning apparatus, dan ozone therapy menjadi penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk alat kesehatan impor, sehingga sektor industri alat kesehatan dalam negeri menjadi mandiri.

Ia juga menegaskan bahwa kerja sama teknologi antara industri dalam negeri dengan pemilik teknologi sangat penting. Selain untuk menarik investasi ke Indonesia, kerja sama ini juga dapat memberikan transfer teknologi bagi industri dalam negeri.

Menurutnya, dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas.

"Pada 2024, Indonesia sudah dapat mengembangkan produk elektromedikal, implant, dan radiologi. Produk dengan teknologi medium-high ini sangat banyak digunakan di Indonesia sehingga menjadi penting untuk dikembangkan secara lokal,” ujar Taufiek, seperti dikutip dari laman Kemenperin, Sabtu (3/2).

Ajang Arab Health 2024 yang berlangsung di Dubai World Trade Center pada 29 Januari-1 Februari 2024. Indonesia memboyong 19 industri alat kesehatan untuk pamer berbagai produk unggulan.  

Taufiek mengatakan bahwa industri dalam negeri punya kemampuan untuk memproduksi alkes yang berkualitas tinggi dan berstandar ekspor, misalnya seperti produk hospital furniture, alat suntik, apparatus diagnosis elektronik, hingga mesin terapi oksigen.

"Produk-produk tersebut telah menembus pasar internasional dengan nilai ekspor sepanjang tahun 2023 mencapai 209,4 juta dolar AS,” ujar Taufiek.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya