Berita

Ilustrasi Foto/RMOL

Politik

Bantah Temuan Migrant Care, PPLN New York: Data Pemilih Ganda Cuma 1,7 Persen

RABU, 31 JANUARI 2024 | 07:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah data pemilih ganda yang ditemukan Migrant Care di  New York, Amerika Serikat, dibantah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) setempat.

Ketua PPLN New York, Indriyo Sukmono mengatakan, jajarannya telah bekerja dan meneliti bersama dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) New York mengenai data pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT) di sana.

"Dari penelusuran tersebut, terdapat 198 data ganda atau (cuma) 1,7 persen dari 11.141 DPT yang telah ditetapkan," ujar Indriyo dalam keterangan tertulisnya, yang diperoleh Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/1).

Dia menyatakan, data pemilih ganda berjumlah tersebut telah teridentifikasi dari data pemilih yang akan mencoblos di tempat pemungutan suara luar negeri (TPS LN), melalui kotak suara keliling (KSK), maupun metode pos.

"Yang kemudian telah kami kategorikan menjadi Tidak Memenuhi Syarat (TMS)," sambungnya menjelaskan.

Dia juga memastikan, data pemilih ganda yang ditemukan diakibatkan nama pemilih memiliki nama tengah yang disingkat, atau pemilih memiliki nama yang mirip. Selain itu, pemilih memiliki nama yang digabung atau dipisah, serta WNI yang mengganti nama belakangnya dengan nama belakang suaminya.

"Contoh, Dewi dengan Dewy. Atau Ratna Sari dan Ratnasari. Perbedaan seperti yang dicontohkan tersebut akan dianggap sistem sebagai entri data baru," demikian Indriyo menambahkan.

Jumlah data pemilih ganda yang diverifikasi PPLN New York dari DPT yang ada di sana, berbeda dari temuan Migrant Care yang menyebut ada 374 nama pemilih yang ganda.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya