Berita

Rekan Indonesia akan menggelar diskusi sekaligus bedah buku "Kejahatan Politik Pemilu 2024" di Sekretariat Rekan Indonesia di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu besok (27/1)/Ist

Politik

Waspada Kejahatan Politik Pemilu 2024

JUMAT, 26 JANUARI 2024 | 19:36 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pemilu 2024 sebentar lagi akan memasuki tahapan pencoblosan. Pada 14 Februari nanti rakyat akan berbondong-bondong menentukan pilihannya melalui bilik TPS. Lantas, apakah Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil?

Bisa dibayangkan jika Pemilu 2024 akan marak kecurangan, mengingat kuatnya potensi pemerintah mengintervensi jalannya pemungutan suara demi kemenangan salah satu paslon. Situasi ini akan membuat demokrasi di Indonesia mengalami kebangkrutan jika tidak bisa dihambat.

"Pemilu 2024 menjadi momentum panggilan sejarah bersama untuk mengembalikan kewarasan bernegara dengan menghadang kekuatan politik yang cenderung otoriter dan menghidupkan praktik KKN," kata Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (26/1).

Untuk mengupasnya, Rekan Indonesia akan menggelar diskusi sekaligus bedah buku "Kejahatan Politik Pemilu 2024" di Sekretariat Rekan Indonesia di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu besok (27/1).

"Diskusi dan kupas buku ini sebagai bagian peran serta aktif Rekan Indonesia untuk memberikan kesadaran akan pentingnya pemllu berjalan jujur dan adil," kata Agung.

"Kesadaran itu diharapkan bisa menjadi gerakan bersama yang tumbuh di tengah rakyat untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil," sambungnya.

Diskusi dan bedah buku ini akan menghadirkan tiga pembicara, yakni AK Cusmin dari Kaukus 89-90, Ivan Panusunan dari Perhimpunan Aktivis 98, dan Standarkiaa Latief dari Kaukus 89-90, dan dimoderatori Agung Nugroho.

"Diskusi ini akan menarik dan penuh dengan penambahan pengetahuan. sehingga peserta akan mendapatkan pendidikan demokrasi secara langsung dari pembicara yang merupakan pelaku sejarah dalam penegakan demokrasi di Indonesia," demikian Agung.



Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya