Rekan Indonesia akan menggelar diskusi sekaligus bedah buku "Kejahatan Politik Pemilu 2024" di Sekretariat Rekan Indonesia di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu besok (27/1)/Ist
Pemilu 2024 sebentar lagi akan memasuki tahapan pencoblosan. Pada 14 Februari nanti rakyat akan berbondong-bondong menentukan pilihannya melalui bilik TPS. Lantas, apakah Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil?
Bisa dibayangkan jika Pemilu 2024 akan marak kecurangan, mengingat kuatnya potensi pemerintah mengintervensi jalannya pemungutan suara demi kemenangan salah satu paslon. Situasi ini akan membuat demokrasi di Indonesia mengalami kebangkrutan jika tidak bisa dihambat.
"Pemilu 2024 menjadi momentum panggilan sejarah bersama untuk mengembalikan kewarasan bernegara dengan menghadang kekuatan politik yang cenderung otoriter dan menghidupkan praktik KKN," kata Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (26/1).
Untuk mengupasnya, Rekan Indonesia akan menggelar diskusi sekaligus bedah buku "Kejahatan Politik Pemilu 2024" di Sekretariat Rekan Indonesia di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu besok (27/1).
"Diskusi dan kupas buku ini sebagai bagian peran serta aktif Rekan Indonesia untuk memberikan kesadaran akan pentingnya pemllu berjalan jujur dan adil," kata Agung.
"Kesadaran itu diharapkan bisa menjadi gerakan bersama yang tumbuh di tengah rakyat untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil," sambungnya.
Diskusi dan bedah buku ini akan menghadirkan tiga pembicara, yakni AK Cusmin dari Kaukus 89-90, Ivan Panusunan dari Perhimpunan Aktivis 98, dan Standarkiaa Latief dari Kaukus 89-90, dan dimoderatori Agung Nugroho.
"Diskusi ini akan menarik dan penuh dengan penambahan pengetahuan. sehingga peserta akan mendapatkan pendidikan demokrasi secara langsung dari pembicara yang merupakan pelaku sejarah dalam penegakan demokrasi di Indonesia," demikian Agung.