Berita

Connie Rahakundini Bakrie/Net

Politik

Analis Pertahanan: Jokowi Lakukan Kejahatan Politik saat Menyatakan Presiden Boleh Berpihak

KAMIS, 25 JANUARI 2024 | 19:06 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Presiden Joko Widodo atas pernyataannya bahwa presiden boleh mendukung dan berpihak di Pilpres 2024 bisa dipandang telah melakukan kejahatan politik.

Pernyataan itu disampaikan analis militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, dalam diskusi "Pemilu Curang Menyoal Netralitas Presiden hingga Laporan Kemhan ke Bawaslu" yang digelar PBHI di Tebet, Jakarta, Kamis (25/1).

"Ini yang saya bilang gawat. Gambar kemarin membuat saya merasa presiden sudah tidak mau cuti, tidak mau mundur, tapi malah melakukan kejahatan politik," tegas Connie.


Dia juga menegaskan, jika Jokowi sebagai presiden bersikeras mendukung, apalagi menyatakan dukungan, maka dia sebagai kepala negara wajib menanggung konsekuensi. Salah satunya mengundurkan diri.

"Jika presiden bersikeras, menurut saya presiden wajib mengundurkan diri. Ini bukti dia tidak bisa memisahkan antara sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dua fungsi dalam satu individu hanya bisa dipisahkan dengan paham etika," tuturnya.

Di sisi lain, Connie mengkritik Jokowi yang berbicara dengan latar belakang atribut TNI. Yang dimaksud adalah penyerahan pesawat untuk keperluan TNI.

Jokowi, menurutnya, terkesan ingin menunjukkan bahwa di belakang dirinya ada jajaran prajurit TNI dan didampingi Panglima TNI serta tiga kepala staf angkatan, dan Menteri Pertahanan.

Connie menilai Jokowi tidak memikirkan bagaimana perasaan para perwira yang di belakangnya itu ketika berbicara soal politik praktis.

"Menurut saya itu mengkhianati, bukan hanya mengkhianati negara, tapi juga mengkhianati TNI," pungkasnya.

Hadir sebagai narasumber lain, peneliti BRIN Prof Poltak Partogi Nainggolan, akademisi Bivitri Susanti, Gufron Mabruri dari Imparsial dan Julius lbrani dari PBHI Nasional.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya