Berita

Presiden Joko Widodo (Jokowi)/RMOL

Politik

Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres 2024, Jokowi Dituding Gerus Demokrasi

KAMIS, 25 JANUARI 2024 | 13:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap tak ada larangan bagi presiden ikut berkampanye dan berpihak di Pilpres 2024, dinilai menggerus nilai-nilai demokrasi yang ada di Indonesia.

Penilaian tersebut disampaikan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/1).

"KAMMI Menyayangkan sikap presiden terkait keberpihakan," ujar Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Ammar Multazim melalui keterangan tertulisnya.


Dia menjelaskan, pernyataan Jokowi yang bilang presiden adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik, seharusnya bukan menjadi pembenaran bagi seorang presiden untuk memihak kepada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres- cawapres).

"Karena status pejabat publik itu melekat dari mulai menjabat sampai berakhirnya kelak, kecuali dia cuti dan melepas semua wewenangnya," sambung Amar berpendapat.

Maka dari itu, dia memandang Jokowi tidak menghargai Nilai-nilai demokrasi, terkhusus soal netralitas aparat negara dan termasuk pejabat negara.

"Maka seharusnya presiden adalah orang yang paling awal dan paling akhir dalam menjaga demokrasi," demikian Amar menambahkan.

Presiden Jokowi memberikan pernyataan bahwa seorang presiden boleh mendukung dan berpartisipasi dalam kampanye Pilpres 2024 di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu kemarin (24/1).

“Seorang presiden diperbolehkan untuk berkampanye dan mendukung. Ia diperbolehkan, namun yang paling penting, saat kampanye, tidak boleh menggunakan fasilitas Negara,” begitu Jokowi menyatakan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya