Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Peralatan Chip China Laku Keras, Melonjak hingga 40 Miliar Dolar AS

SELASA, 23 JANUARI 2024 | 12:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Impor mesin pembuat chip China melonjak tahun lalu di tengah meningkatnya investasi perusahaan-perusahaan sebagai upaya untuk menghindari langkah yang dipimpin AS untuk menghambat industri semikonduktor negara tersebut.

Berdasarkan data resmi bea cukai, Bloomberg menghitung bahwa impor mesin yang digunakan untuk membuat chip komputer naik 14 persen pada tahun 2023 menjadi hampir 40 miliar dolar AS, jumlah terbesar kedua berdasarkan nilai yang tercatat dalam data sejak tahun 2015.

Peningkatan ini terjadi meskipun ada penurunan total impor sebesar 5,5 persen pada tahun lalu, hal ini menggarisbawahi upaya pemerintah China dan industri chip di negara tersebut untuk mencapai swasembada.

Perusahaan-perusahaan chip China dengan cepat berinvestasi di pabrik-pabrik semikonduktor baru untuk mencoba meningkatkan kemampuan negara tersebut dan menghindari kontrol ekspor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.  

Pembatasan tersebut mempersulit perusahaan China untuk mendapatkan akses terhadap mesin yang dibutuhkan untuk membuat chip yang paling kuat dan memperlambat perkembangan sektor teknologi tinggi China, yang dipandang sebagai ancaman bagi AS.

Impor China dari Belanda melonjak tahun lalu menjelang diberlakukannya pengendalian ekspor baru, yang selanjutnya akan membatasi kemampuan perusahaan seperti Semiconductor Manufacturing International untuk mendapatkan mesin terbaru.

Pada bulan Desember 2023, impor peralatan litografi dari Belanda melonjak hampir 1.000 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,1 miliar dolar AS karena perusahaan-perusahaan bergegas melakukan pembelian menjelang dimulainya pembatasan di Belanda pada Januari 2024.

Bahkan sebelum pembatasan tersebut diberlakukan, perusahaan Belanda ASML Holding NV telah membatalkan pengiriman beberapa mesin unggulannya ke China atas permintaan pemerintah AS, Bloomberg melaporkan awal bulan ini.  

Pembatalan ini terjadi beberapa minggu sebelum larangan ekspor peralatan pembuat chip kelas atas mulai berlaku.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya