Berita

Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono/RMOL

Politik

Butuh Waktu, TKN Bantah Program Food Estate Gagal

SENIN, 22 JANUARI 2024 | 21:41 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menepis tudingan bahwa program lumbung pangan nasional (food estate) gagal dan merusak lingkungan, seperti ditudingkan Cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, saat debat Cawapres.

Menurut Komandan Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, membangun lumbung pangan di atas lahan mencapai ribuan hektare bukan perkara instan dan mudah. Butuh proses panjang hingga hasilnya bisa dinikmati masyarakat.

"Ini bukan proses instan, sehari dua hari, sebulan, setahun, tetapi butuh proses panjang," kata Budisatrio, dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/1).

Dia menunjuk program lumbung pangan nasional di wilayah Sumatera Utara yang sudah berhasil, dengan komoditas tanaman produk hortikultura, seperti bawang dan kentang.

"Lahan di Gunung Mas yang sering jadi sorotan, per hari ini sudah tertanam dan akan panen 8 hektare jagung serta 5 hektare singkong. Produktivitas singkong mencapai 20 ton per hektate, dan jagung 6 ton. Memang memakan waktu, perlu dievaluasi juga kondisi tanah. Setelah evaluasi, baru ditemukan formula tepat, tanaman apa yang bisa mengisi lahan," urainya.

Budisatrio juga membantah framing yang menyebut proyek lumbung pangan nasional di Kabupaten Gunung Mas telah merusak lingkungan.

"Kalau area ini dibilang ada nilai biodiversitas tinggi, itu tidak benar. Karena kawasan lumbung pangan yang izinnya diberikan KLHK dikelilingi area hutan tanaman industri dan sawit," kata Budisatrio.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya