Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Microsoft Tuding Peretas Rusia Curi Email dan Dokumen dari Akun Stafnya

SABTU, 20 JANUARI 2024 | 14:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelompok peretas, yang diduga didukung pemerintah Rusia, dikabarkan telah meretas sistem dan mencuri beberapa email dan dokumen dari akun staf Microsoft.

Dalam pernyataannya pada Jumat (19/1), Microsoft mengatakan peristiwa peretasan tersebut terjadi pada 12 Januari 2024.

"Kelompok Rusia ini mampu mengakses persentase yang sangat kecil dari akun email perusahaan Microsoft, termasuk anggota tim kepemimpinan senior dan karyawan di bidang keamanan siber, hukum, dan fungsi lainnya," kata perusahaan itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/1).

Tim peneliti ancaman Microsoft secara rutin menyelidiki peretas negara seperti Midnight Blizzard dari Rusia, yang menurut mereka terkait dengan pelanggaran tersebut.

Perusahaan perangkat lunak dan teknologi tersebut mengatakan penyelidikannya terhadap pelanggaran tersebut menunjukkan bahwa kelompok Midnight Blizzard pada awalnya menargetkan akun email yang memiliki informasi tentang diri mereka sendiri.

Menurut Microsoft, kelompok yang juga dikenal di industri keamanan siber sebagai Nobelium menggunakan "serangan semprotan kata sandi" mulai November 2023 untuk menembus platform Microsoft.

"Peretas menggunakan teknik ini untuk menyusup ke sistem perusahaan dengan menggunakan kata sandi yang sama di beberapa akun," kata Microsoft.

 Microsoft mengatakan pihaknya menyelidiki insiden tersebut dan menghentikan aktivitas jahat, memblokir akses pelaku ancaman ke sistemnya.

“Serangan ini menyoroti risiko berkelanjutan yang ditimbulkan pada semua organisasi yang berasal dari aktor ancaman terhadap negara yang memiliki sumber daya yang baik seperti Midnight Blizzard,” kata perusahaan itu.

Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar Rusia di Washington dan Kementerian Luar Negeri terkait tudingan Microsoft.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya