Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Google akan Bangun Pusat Data di Atas Lahan 13 Hektar di Inggris

SABTU, 20 JANUARI 2024 | 08:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Raksasa teknologi Google akan menginvestasikan dana 1 miliar dolar AS untuk membangun pusat data di luar London.

Dalam pernyataannya baru-baru ini, induk Google, Alphabet, mengatakan pusat data tersebut akan berlokasi di lahan seluas 33 acre (13 hektar) di kota Waltham Cross, sekitar 15 mil sebelah utara pusat kota London.

“Pusat data baru ini akan membantu memenuhi permintaan yang meningkat terhadap layanan AI dan cloud kami serta memberikan kapasitas komputasi yang penting bagi bisnis di seluruh Inggris sekaligus menciptakan lapangan kerja di bidang konstruksi dan teknis,” kata Chief Financial Officer Alphabet Ruth Porat, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/1).


Alphabet mengatakan lahan dibeli oleh Google pada tahun 2020. Tujuan utama pembangunan adalah permintaan layanan internet yang semakin meningkat di wilayah tersebut.

Pemerintah Inggris, yang mendorong investasi oleh dunia usaha untuk membantu mendanai infrastruktur baru, khususnya di industri yang sedang berkembang seperti teknologi dan kecerdasan buatan, menggambarkan investasi Google sebagai "mosi percaya yang sangat besar" di Inggris.

“Investasi Google sebesar 1 miliar dolar AS merupakan bukti fakta bahwa Inggris adalah pusat keunggulan dalam teknologi dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar,” kata Perdana Menteri Rishi Sunak dalam pernyataan.

Investasi terbaru Google menyusul pembelian gedung perkantoran di pusat kota London senilai 1 miliar dolar AS pada tahun 2022, dekat Covent Garden, dan lokasi lain di dekat King's Cross, tempat perusahaan membangun kantor baru dan juga menjadi lokasi perusahaan AI DeepMind.

Hal ini juga terjadi beberapa minggu setelah Microsoft mengumumkan rencana untuk menyalurkan 2,5 miliar pound (3,2 miliar dolar AS) ke Inggris selama tiga tahun, termasuk dalam meningkatkan kapasitas pusat datanya, untuk mendukung layanan AI di masa depan.

Google, yang mempekerjakan lebih dari 7.000 orang di Inggris, juga mengatakan bahwa limbah panas yang dihasilkan dari pusat data akan menjadi peluang konservasi energi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya