Berita

Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat memaparkan gagasannya di acara Paku Integritas KPK di Gedung Merah Putih, Rabu (17/1)/Rep

Politik

PAKU INTEGRITAS

Anies Ingin Pulihkan Kepercayaan Publik Terhadap KPK

RABU, 17 JANUARI 2024 | 21:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dikembalikan lagi seperti dulu.

Hal itu disampaikan Calon Presiden Nomor Urut 2, Anies Baswedan di acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Rabu (17/1).

Menurut Anies, hal utama yang perlu dilakukan untuk memberantas korupsi yaitu dengan mengembalikan kepercayaan publik serta merevisi UU KPK.


“Pertama adalah mengembalikan kepercayaan publik, mengembalikan KPK menjadi institusi yang memiliki kekuatan dan memiliki kemampuan untuk menindak seluruh pelanggaran korupsi,” kata Anies.

"Justru KPK bukan lembaga yang paling dipercaya tapi termasuk lembaga yang paling rendah kepercayaannya. Karena itu kami ke depan berkomitmen untuk bisa melaksanakan beberapa hal,” tambahnya.

Dengan merevisi UU KPK, dikatakan Anies, hal tersebut dapat mengembalikan posisi KPK menjadi lebih kuat lagi.

“Kita ingin mengembalikan agar KPK berwibawa lagi legal seperti dulu, ini artinya dengan merevisi UU KPK. Kami ingin revisi ini bisa mengembalikan KPk kepada posisi yang kuat,” tuturnya

Selain itu, capres nomor urut 1 itu juga menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi di dalam negeri dari tingkat atas

“Kami melihat persoalan yang sama seperti yang dipaparkan KPK yaitu korupsi harus mulai dari puncak, yaitu dari yang paling atas,” tegas Anies.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya