Berita

Ilustrasi Foto/RMOL

Politik

Pengamat: Pilpres Satu Putaran Kian Nyata

RABU, 17 JANUARI 2024 | 12:14 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemilihan presiden yang akan dilangsungkan kurang dari satu bulan lagi disinyalir hanya akan berlangsung satu putaran. Alasannya sejumlah lembaga survei mengungkapkan pasangan calon nomor urut 2 memperoleh angka di atas 50,1 persen.

"Kalau melihat dari kebanyakan lembaga survei yang kredibel, kalau kita buat Meta Analysis atas kecenderungan dari semua hasil jajak pendapat tersebut kisaran elektabilitasnya (pasangan Prabowo-Gibran) 43an hingga 48an persen. Potensi untuk satu putaran ada saja yang membutuhkan mungkin 50 persen lewat sedikit," kata pengamat politik Hamdi Muluk kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/1).

Angka yang diungkap seluruh hasil survei terbaru sulit untuk berubah, lanjut dia, termasuk dampak dari swing voter. Jumlahnya menjelang pemilu tinggal kisaran 5-6 persen.

"Sementara waktu tersisa kurang lebih 28 hari lagi, sulit untuk kampanye mengubah preferensi pemilih," ujarnya.

Menurut dia sekalipun pasangan nomor urut dua itu gagal memperoleh suara di atas 50 persen, maka dapat dijadikan modal besar untuk berlaga di babak kedua. Bahkan, pencapaian di putaran pertama dapat memikat pasangan yang gagal saingannya untuk bergabung.

"Ini berpotensi menggoda pasangan yang kalah untuk bergabung dengan Prabowo-Gibran, karena kemungkinan menangnya lebih besar," jelasnya.

Sekalipun dua pasangan rival Prabowo-Gibran itu berkoalisi, kata dia, untuk menang sangat sulit. Terlebih para politisi dalam koalisi lebih didorong aspek pragmatis.

"Karena kenyataannya koalisi berbasis idealisme (ideologis) itu tidak ada. Insentif elektoral pragmatis (kemungkinan menang di putaran kedua) lebih kuat memotivasi," pungkasnya.

Indonesia Polling Stations (IPS) yang melakukan survei pada periode 7-13 Januari 2024 di 38 provinsi dengan total 1.220 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat atau multistage random sampling.  

Survei dilakukan dengan teknik wawancara melalui telepon dengan bantuan kuesioner. Margin of error survei +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei, responden diberi pertanyaan diminta menentukan pilihan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Hasilnya 51,8 persen responden memilih pasangan Prabowo-Gibran. Sedangkan pasangan nomor urut satu mendapatkan 21,3 persen dan sisanya memilih pasangan ketiga 19,2 persen.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya