Berita

Momen kebersamaan Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Maman ImanulhaqPondok dengan Pengasuh Pesantren (Ponpes) Cadangpinggan, Indramayu, Jawa Barat kh Abdul Syakur Yasin/Ist

Nusantara

Buya Syakur Mendorong Umat Terus Berpikir Demi Kemajuan Islam

RABU, 17 JANUARI 2024 | 11:43 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Cadangpinggan, Indramayu, Jawa Barat, KH Abdul Syakur Yasin wafat pada Rabu (17/1) pukul 02.00 WIB. Buya Syakur meninggal dunia di usia 75 tahun di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.

Ulama kharismatik itu lahir pada 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Duka mendalam atas wafatnya Buya Syakur turut dirasakan Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Maman Imanulhaq. Menurutnya, Buya Syakur merupakan ulama kenamaan yang memiliki begitu banyak jemaah yang mencintainya.


"Beliau tidak hanya berdakwah melalui cara tradisional saja, namun juga melalui berbagai platform media. Channel Youtube-nya sampai saat ini telah dinikmati jutaan viewers. Belum lagi platform lainnya yang begitu luas menjangkau umat dengan berbagai latar," kata Kiai Maman dalam keterangannya, Rabu (17/1).

Sebagai pengagum Kiai Maman melihat begitu banyak kelebihan yang dimiliki Buya Syakur.

"Penguasaan atas wawasan keilmuan yang luas bahkan terkadang memancing kontroversi di tengah masyarakat. Beliau merangsang umat untuk terus berpikir demi kemajuan Islam," katanya.

Meski demikian, kata Kiai Maman, segala kontroversi tersebut selalu ditanggapi Buya Syakur dengan tenang. Buya Syakur, menekankan perbedaan adalah sunnatullah dan pentingnya berdialog.

"Beliau mengajarkan kita akan pentingnya membaca kitab-kitab pembanding sehingga tidak perlu menyikapi segala perbedaan dengan emosional," kata Maman.

Buya Syakur juga sangat peduli terhadap pesantren. Beberapa pesantren yang diasuhnya termasuk jaringan pondok yang dibinanya selalu dikoneksikan untuk saling memberikan ide gagasan dan mengimplementasikan dengan berbagai program seperti pertanian, alih teknologi, dan lainnya.

Yang terakhir, lanjut Kiai Maman, Buya Syakur adalah orang yang menggeluti budaya tasawuf dengan kearifan yang tinggi. Banyak yang belajar bagaimana mengenal diri, bermuhasabah, serta belajar bagaimana bertarikat di alam. Kadang dengan metode yang terus mendekatkan diri bukan hanya pada Allah dan sesama manusia, tetapi juga kepada alam.

"Trilogi itulah yang terus dikuatkan oleh Buya Syakur, bagaimana caranya kita mendekat kepada Allah (habluminallah), dekat dengan sesama manusia (habluminannas), serta dekat dengan alam (habluminalalam)," kata Maman.

"Selamat jalan Buya, ajaranmu dan juga tarikatmu akan menjadi pegangan untuk kita semua," demikian Maman.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya