Berita

Aktivis Malari, Hariman Siregar di acara Peringatan 50 Tahun Peristiwa Malari bertajuk “The Last Battle Democracy dan Lawan Politik Dinasti” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (15/1)/RMOL

Politik

Aktivis Malari: Jokowi Lebih Berbahaya dari SBY

SENIN, 15 JANUARI 2024 | 16:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai lebih berbahaya dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin jalannya pemerintahan. Pasalnya, seburuk-buruknya pemerintahan era SBY, Jokowi justru lebih berbahaya dalam konteks pelemahan demokrasi.  

Hal itu diungkapkan aktivis Malari, Hariman Siregar dalam sambutannya di acara Peringatan 50 Tahun Peristiwa Malari bertajuk “The Last Battle Democracy dan Lawan Politik Dinasti” yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (15/1).

“SBY itu cuma apa ya, dia tetap seorang Demokrat, walaupun di sini lemah, di situ lemah. Tapi kalau Jokowi ini benar-benar berbahaya,” kata Hariman.

Sebab, kata Hariman, Jokowi terpilih secara demokratis namun belakangan dia justru berperilaku antidemokrasi.

“Ini dia kan terpilih secara demokratis, tapi entah kenapa dia sembilan tahun (berkuasa) dia berubah menjadi tidak demokratis,” sesal Hariman.

Menurut Hariman, ada alasan tertentu yang mengakibatkan Jokowi antidemokrasi belakangan ini.

“Satu, memang jiwanya nggak bener. Kita tidak perlu bicara karena bukan dokter periset jiwa. Kedua adalah sebenarnya kelemahan karena institusi kita, civil society kita lemah. Jadi dia berbuat seenaknya. Begini ini ditaruh sini apa segala macam Golkar ini itu dipindah-pindah,” pungkas Hariman.

Ratusan aktivis dan para tokoh hadir dalam peringatan peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) 1974. Antara lain aktivis Pro Demokrasi Syahganda Nainggolan, Bursah Zarnubi, aktivis 1998 Ubedilah Badrun, dan ratusan aktivis lintas generasi lainnya.

Ada pula mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, pengamat militer Connie Rahakundini, ekonom Indef Faisal Basri, mantan politikus Nasdem Akbar Faizal, Pendiri Lembaga Suvei PolMark Eef Saifulloh Fatah, Ketua Umum Partai Masyumi Reborn Ahmad Yani, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat dan yang lainnya.



Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Hasil Perikanan Indonesia Rambah Pasar Eropa

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:53

Irjen TNI Apresiasi BRImo Indonesia Pingpong League Seri 2

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:33

Anis Matta: Magelang Ikon Semangat Perjuangan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 03:16

Terancam Aktivitas Trawl, Nelayan Kecil Minta Pemerintah Bertindak Adil

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:57

Tugu Insurance Sabet Dua Penghargaan dari The Finance

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:41

Ketua DPD Siap Perjuangkan Kesejahteraan Guru Ngaji

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 02:12

Kompetisi Bumi Berseru Fest Dorong Masyarakat Peduli Lingkungan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:53

Fraksi PKS Minta Perketat Pengawasan Produk Makanan Impor

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:35

Pertebal Sinergitas, Danpasmar 2 Sambangi Mapolda Jatim

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 01:18

Prabowo: Bukit Tidar, Pakunya Pulau Jawa

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 00:59

Selengkapnya