Berita

Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri/Ist

Politik

Jika Prabowo-Gibran Menang, Ekonom Senior Ramal Utang RI Bengkak hingga Rp16.000 T

MINGGU, 14 JANUARI 2024 | 11:39 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Utang Indonesia diramal akan membengkak hingga Rp16.000 triliun jika Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang dalam Pilpres 2024.

Ramalan tersebut diungkapkan Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

Menurut Faisal, utang Indonesia saat ini sudah tembus hingga Rp8.000 triliun, yang terjadi karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun banyak hal tanpa bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan. Sehingga Indonesia harus bergantung dengan utang.

"Kalau kebijakan Jokowi dilanjutkan sama Prabowo dan Gibran, bisa jadi Rp16 kuadriliun (utang Indonesia), 5 tahun ini karena enggak kerja keras (tambah pendapatan)," kata Faisal.

Lebih lanjut, kata Faisal, di akhir 2024 nanti, utang pemerintah diprediksi juga akan bertambah sebesar Rp700 triliun dalam pinjaman baru, karena banyaknya proyek yang belum terselesaikan.

Faisal menilai, pemerintah seakan meremehkan dengan terus menarik utang baru, karena bukan mereka (para pejabat) yang membayar utang tersebut, melainkan para generasi muda yang harus menanggung beban dan kerusakan di Indonesia.

"Karena yang bayar (utang) bukan mereka, utangnya itu 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, yang bayar ya adik-adik kita. Jadi, nyata-nyata yang dilupakan itu, rezim Jokowi mewariskan beban amat berat buat generasi muda," kata Faisal.

"Oleh karena itu, Anda terutama generasi Z jangan diam. Karena ulah generasi sekarang itu akan dibebankan ke gen z, bukan saya," pungkas Faisal.

Per akhir November 2023, Kementerian Keuangan sendiri telah mencatat utang pemerintah mencapai Rp8.041,01 triliun, di mana angka tersebut menjadi rekor tertinggi utang Indonesia hingga saat ini.

Berdasarkan buku APBN KiTa edisi Desember 2023, rasio utang tercatat sebesar 38,11 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio itu disebut masih di bawah batas maksimal yang diatur UU Keuangan Negara yaitu 60 persen terhadap PDB.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya