Berita

Aktivis mahasiswa Rumah Kebangsaan Jawa Timur/Ist

Politik

Aktivis Rumah Kebangsaan Jawa Timur Tolak Kampanye Hitam dan Provokasi

JUMAT, 12 JANUARI 2024 | 16:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tidak semua mahasiswa sepakat dengan Aksi Selebaran 11.11 yang dilakukan Aliansi Jaga Demokrasi (AJD). Aksi itu, membawa pesan tolak pelanggar HAM dan politik dinasti di 800 kampus di 35 provinsi di Indonesia.

Penolakan pada gerakan itu, datang aktivis mahasiswa Rumah Kebangsaan Jawa Timur, yang menilai tindakan tersebut merupakan kampanye hitam yang dapat merusak kualitas demokrasi di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Rumah Kebangsaan Firdaus Suudi mengatakan, selaras dengan komitmen nilai kebangsaan, sebagai mahasiswa intelektual harus melawan semua praktik kampanye hitam dan provokasi.

"Sebagai mahasiswa yang kritis, kami bersepakat tolak sekaligus melawan semua bentuk narasi kampanye hitam yang mengganggu stabilitas politik nasional," ujar Firdaus dalam keterangan tertulis, Jumat (12/1).

Menurutnya, aksi bagi selebaran yang dilakukan AJD juga bisa mengganggu stabilitas dan keharmonisan sosial di masyarakat.

"Karena kami yakin perbuatan tersebut akan memancing polarisasi di akar rumput, memecah belah, saling mengadu dan menyesatkan satu dengan yang lain," terangnya.

Dia menekankan, aktivis yang tergabung di Rumah Kebangsaan berkomitmen untuk menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai, dan jujur.

"Maka kami tegaskan black campaign inilah yang harus diamputasi, karena sudah pasti disusupi dengan narasi provokatif yang menyasar titik emosional pemilih," pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya