Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 36,67 persen anggaran Proyek Strategis Nasional (PSN) masuk kantong pribadi Aparatur Sipil Negara atau ASN dan politikus.
Hal itu diutarakan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam Refleksi Kerja PPATK Tahun 2023 di Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
Terkait itu, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu meluapkan kemarahannya atas oknum tersebut.
“Saya betul-betul marah atas temuan PPATK bhw 36,67 % dana Proyek Strtaegis Nasional (PSN) masuk ke kantong pribadi ASN dan politisi,” tulis Said Didu dalam akun media X milik pribadinya, Kamis (11/1).
Said Didu yang kini dikenal sebagai sosok kritis terhadap fenomena kenegaraan itu menjabarkan beberapa proyek PSN yang diduga telah menjadi bancakan hingga ratusan triliun.
“PSN antara lain proyek jalan Tol, penanganan Covid-19, Bandara, Bendungan, Irigasi dll sdh habiskan sktr Rp 1.500 trilyun,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan sepertiga lebih anggaran PSN ditilep oknum Aparatur Sipil Negara atau ASN dan politikus.
“36,67 persen diduga digunakan untuk pembangunan yang tidak digunakan untuk pembangunan proyek tersebut. Artinya ini digunakan untuk kepentingan pribadi,” kata Ivan.
Temuan PPATK itu berdasarkan 1.847 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan atau LTKM sepanjang Januari-November 2023. Total ada 1.178 Laporan Hasil Analisis atau LHA terkait dengan data tersebut.
“Teridentifikasi mengalir ke pihak-pihak yang memiliki profil ASN, politikus, serta dibelikan aset, dan investasi oleh para pelaku,” ungkap dia.
Secara terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hingga akhir 2023 terdapat 30 proyek dan 9 program PSN yang dalam status beroperasi sebagian. Kemudian 50 proyek lain dalam tahap konstruksi, 4 proyek lainnya dalam tahap transaksi, serta 37 proyek dan 4 program dalam tahap penyiapan. Pemerintah juga akan menambah PSN, yakni mega proyek Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall).