Berita

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba/Net

Politik

TPN: Baterai Kendaraan Listrik Jadi Penguat Diplomasi

KAMIS, 11 JANUARI 2024 | 14:44 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam diplomasi di percaturan global dengan memanfaatkan keunggulan industri baterai kendaraan listrik atau electronic vehicle. Bahan mentah yang melimpah, terutama nikeL, merupakan unsur vital dan bisa membuka ruang kekuatan diplomasi.   

Demikian dikatakan Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba dalam keterangannya, Kamis (11/1).

Sebagaimana diketahui, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat capres ketiga yang digelar di Istora Senayan pada Minggu malam (7/1), turut menyampaikan soal industri baterai bagi kendaraan listrik.  

“Mas Ganjar juga menyatakan, produksi baterai EV bisa menaikkan posisi tawar Indonesia di level global, dan bisa menjadi alat diplomasi agar Indonesia semakin diperhitungkan. Ini  penting untuk dicatat,” kata Ammarsjah.

Menurut Ammarsjah, hal ini merupakan wujud visi jauh ke depan soal transisi energi dan perubahan iklim. Bumi ini harus diselamatkan dari ancaman pemanasan global, yang salah satu caranya adalah dengan penggunaan kendaraan listrik secara massif.

Ammarsjah mengatakan, kendaraan listrik butuh baterai yang lebih ramah lingkungan ketimbang energi fosil, artinya ada ruang bagi Indonesia untuk memimpin dalam transisi energi, dan memberi kontribusi signifikan dalam mitigasi krisis iklim.

"Ada empat unsur logam sebagai komponen baterai kedaraan listrik, salah satunya adalah nikel, yang sumber dayanya melimpah," kata  Ammarsjah.

Selain nikel, ada beberapa unsur logam lain sebagai komponen baterai, yaitu bauksit, kobalt, mangan dan lithium. Dari keempat logam tersebut, yang sementara belum tersedia di Indonesia, adalah lithium.

Di Indonesia saat ini belum ditemukan ceruk potensial bijih litium, masih pada fase indikasi. Namun untuk nikel dan kobalt, Indonesia adalah salah satu negara dengan cadangan terbesar di dunia, termasuk juga mangan, yang ladangnya tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bisa dikatakan, adanya potensi pasar mobil listrik, disertai cadangan (utamanya) nikel dan kobalt yang melimpah. Kita boleh optimis, dalam lima atau sepuluh tahun mendatang, Indonesia dalam posisi menentukan dalam industri baterai dan mobil listrik, sebagaimana diharapkan Mas Ganjar,” demikian Ammarsjah.



Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya