Berita

Ibu Mary Jane, Celia Veloso saat melakukan unjuk rasa pada 10 Januari 2024/CNN

Dunia

14 Tahun Kasus Terpidana Mati Mary Jane Belum Ada Titik Terang

KAMIS, 11 JANUARI 2024 | 13:23 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA





Kasus Mary Jane Velose, warga Filipina yang terpidana mati di Indonesia, belum juga menemukan titik terang.


Pasalnya, eksekusi belum juga dilakukan sampai saat ini, karena banyaknya tekanan yang dihadapi Indonesia dari masyarakat internasional dan nasional yang menyatakan bahwa Mary Jane tidak bersalah dan merupakan korban perdagangan manusia.

Bahkan, Presiden Filipina secara aktif telah meminta Presiden RI untuk memberikan grasi terhadap Mary Jane, pekerja asing Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia sejak tahun 2010 silam.

Pada Mei, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. secara pribadi meminta Presiden Jokowi untuk memeriksa kembali kasus Mary Jane, yang ditangkap karena membawa 2,6 kilogram heroin di dalam kopernya di Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta pada 25 April 2010.

Dalam pengakuannya, Mary Jane sendiri telah mengatakan bahwa dia tidak menyadari membawa obat-obatan terlarang karena barang bawaannya diberikan oleh perekrutnya, Julius Lacanilao dan Maria Cristina Sergio.

Namun, Pengadilan di Yogyakarta menjatuhkan hukuman mati kepadanya melalui regu tembak sekitar enam bulan setelah penangkapannya. Meski demikian, eksekusi belum dilakukan sampai saat ini.

Berbagai upaya dilakukan keluarga, kerabat Mary Jane hingga aktivis Filipina untuk dapat membebaskannya dari hukuman tersebut.

Pada Rabu (10/1) baru-baru ini yang bertepatan dengan hari lahir Mary Jane, Presiden Jokowi melakukan kunjungan bilateral ke Filipina.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi disambut oleh aksi unjuk rasa dari masyarakat Filipina, khususnya orang tua Mary Jane, yang memohon pembebasan putrinya.

“Saya memohon dan meminta kepada Anda (Jokowi) untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita meski tak bersalah selama empat belas tahun,” tulis ibu Mary Jane, Celia Veloso dalam surat tulisan tangannya untuk Jokowi.

Belum diketahui apakah pertemuan bilateral kedua kepala negara itu berhasil menemukan titik terang atas kasus Mary Jane atau tidak. Namun Marcos Jr. sendiri telah memastikan bahwa ia akan mengangkat isu grasi dan kebebasan Mary Jane Veloso dalam pertemuan bilateralnya dengan Presiden RI.

"Ya. Seperti yang selalu saya lakukan,” kata Presiden kepada Inquirer, melalui Sekretaris Komunikasi Kepresidenan Cheloy Velicaria-Garafil, Selasa (9/1).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya