Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam/RMOL
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam/RMOL
SUASANA HUT ke-51 PDIP kali ini benar-benar berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Berikut enam catatan terkait pidato politik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
1. Suasana kebatinan yang ada terkesan kelabu, agak tegang, dan pidato Megawati juga berbeda dari pidato-pidato sebelumnya, yang selama ini tampil ceria dan bersemangat. Selain menjelaskan tentang nilai-nilai dan filosofi kebenaran dalam laku kekuasaan, materi pidato kali ini banyak diisi materi-materi keluh kesah.
2. Meski sama sekali tak menyebut nama Jokowi, namun materi pidato Megawati berisi sentilan dan pukulan politik yang dialamatkan pada pribadi Jokowi. Misalnya, ketika Mega menjelaskan bahwa penentu Capres-Cawapres adalah Parpol, bukan yang lain. Mega jelas sedang menyinggung Jokowi yang telah menggunakan kekuasaan untuk mengutak-atik, cawe-cawe, hingga melemahkan kedaulatan partai-partai politik. Selain itu, penjelasan Mega yang memberikan tugas kepada Capres-Cawapres tampaknya juga ditujukan sebagai klarifikasi tentang konsep "petugas partai" yang belakangan "digugat" Jokowi.
Populer
Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59
Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41
Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51
Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18
Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55
Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13
Senin, 03 Maret 2025 | 21:17
UPDATE
Senin, 10 Maret 2025 | 11:38
Senin, 10 Maret 2025 | 11:38
Senin, 10 Maret 2025 | 11:36
Senin, 10 Maret 2025 | 11:24
Senin, 10 Maret 2025 | 11:22
Senin, 10 Maret 2025 | 11:19
Senin, 10 Maret 2025 | 11:16
Senin, 10 Maret 2025 | 11:08
Senin, 10 Maret 2025 | 11:06
Senin, 10 Maret 2025 | 10:50