Menteri Luar Negeri RI, Retno di Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) untuk tahun 2024 yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung pada Senin, 8 Januari 2023/Repro
Diplomasi perlindungan WNI di luar negeri merupakan salah satu prioritas yang dicanangkan pemerintah Indonesia sejak kabinet Presiden RI Joko Widodo menjabat 2014.
Menjelang akhir pemerintahan Jokowi, dilaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan berbagai pihak terkait berhasil menyelesaikan 218.313 kasus WNI.
Laporan itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) untuk tahun 2024 yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung pada Senin (8/1).
Menlu menekankan bahwa pemerintah Indonesia terus berupaya menjamin keselamatan para WNI di luar negeri dengan menjalin kerja sama di berbagai tingkatan.
Di tingkat bilateral misalnya, Indonesia memiliki sistem penempatan one channel dengan Malaysia dan Arab Saudi. Kemudian penanganan Online Scam di ASEAN dan kontribusi Indonesia dalam pembentukan global compact for safe orderly and regular migration di PBB.
Retno mengatakan kerja keras yang dilakukan diplomasi perlindungan WNI telah menghasilkan sejumlah pencapaian. Salah satunya dengan diselesaikannya lebih dari 200 kasus WNI di luar negeri.
"Sejak 2014 sampai 2023, 218.313 kasus WNI berhasil Diselesaikan," kata Menlu.
Selain itu, Menlu juga melaporkan bahwa 360 WNI berhasil diselamatkan dari hukuman mati. Kemudian 18.002 repatriasi WNI berhasil dilakukan dari berbagai situasi darurat, seperti wilayah konflik dan bencana alam.
"Ada 56 sandera berhasil dibebaskan dan lebih dari 1,07 triliun rupiah hak hak finasional WNI berhasil dikembalikan," tambah Retno.